JAKARTA,PODIUMNEWS.COM - Pemerintah Indonesia berencana memindahkan nelayan yang tinggal di permukiman kumuh dan tidak layak di Pulau Bungin, Nusa Tenggara Barat (NTB) ke rumah susun. Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan ekonomi kawasan pesisir. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mengatakan penataan kawasan kumuh ini sesuai dengan pesan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan pesisir menjadi wajah yang paling indah dari Indonesia. "Nelayan yang tinggal di kawasan pesisir sebagai pemasok protein di Indonesia masih tinggal di tempat yang kumuh dan tidak layak. Dengan penataan permukiman yang kumuh nantinya masyarakat mulai dibiasakan tinggal di rumah susun setinggi tiga lantai," ujar Wamen PKP dalam keterangannya terkait kunjungan kerja bersama Menteri Kelautan Sakti Wahyu Trenggono ke lokasi rencana penataan kawasan pesisir di Pulau Bungin, Kabupaten Sumbawa, NTB, seperti dilansir pada Kamis (20/2/2025). Fahri menambahkan, penataan kawasan pesisir Pulau Bungin yang merupakan pulau terpadat di dunia diharapkan akan mampu menarik wisatawan dan menaikkan ekonomi masyarakat setempat. Pulau Bungin sendiri terletak di Kecamatan Alas dengan luas wilayah sekitar 16 hektare, dengan jumlah penduduk mencapai 3.458 jiwa dan 1.032 kepala keluarga, sehingga menjadikannya pulau terpadat di dunia. "Saya bersama Dirjen Budidaya dan Dirjen Perikanan Tangkap KKP akan membuat program percontohan untuk bagaimana membangun kampung lobster yang lebih produktif dan pembangunan kampung nelayan tematik," tutur Fahri. Turut hadir dalam tinjauan tersebut, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Edward, Wakil 1 DPRD Sumbawa M Berlian Rayes, Dirjen Budidaya KKP Haeru Rahayu, Dirjen Perikanan Tangkap Lotharia Latif, dan Kepala Badan Pelatihan dan Penyuluhan SDM KKP I Nyoman Radiatha. (fathur)
Baca juga:
Polisi Tewas Ditusuk Usai Batal Booking Cewek Michat