Podiumnews.com / Aktual / Edukasi

Pendidikan Coding dan AI Akan Diterapkan di Sekolah

Oleh Podiumnews • 24 Februari 2025 • 21:01:00 WITA

Pendidikan Coding dan AI Akan Diterapkan di Sekolah
Ilustrasi AI

SURABAYA,PODIUMNEWS.com -Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengungkapkan bahwa mulai semester depan, mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Namun, kedua mata pelajaran tersebut akan bersifat pilihan, bukan wajib bagi siswa.

Dr Aziz Fajar, dosen Teknologi dan Sains Data dari Fakultas Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR), menyambut baik rencana tersebut.

Ia menilai bahwa kurikulum coding dan AI sangat tepat diterapkan di sekolah dasar dan menengah, tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

“Koding membutuhkan kemampuan penalaran yang baik. Jadi, sebelum ada kurikulum koding, siswa perlu diajarkan penalaran yang kuat terlebih dahulu. Untuk AI, mungkin lebih relevan jika siswa sekolah dasar dan menengah diajarkan bagaimana menggunakan AI secara bertanggung jawab, karena teknologi ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya, Senin (24/2/2025.

Dr Aziz menambahkan bahwa pengenalan coding dan AI sejak dini sangat penting, namun hanya sebatas pengenalan saja.

Ia menekankan pentingnya pengenalan secara bertahap, karena untuk menciptakan AI yang baik diperlukan keterampilan spesifik yang tidak hanya terbatas pada coding.

“Untuk anak usia dini, pengenalan coding bisa dilakukan melalui permainan yang mengasah penalaran. Di sekolah dasar dan menengah, kurikulum ini harus lebih ditekankan pada penggunaan AI yang bertanggung jawab, bukan langsung pada pengembangan AI itu sendiri,” jelasnya.

Dr Aziz juga mengungkapkan bahwa penerapan kurikulum AI dan coding di sekolah-sekolah Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan besar.

Ia menilai keberhasilan kurikulum ini sangat bergantung pada dukungan dari tenaga pendidik yang kompeten serta fasilitas yang memadai.

“Penerapan kurikulum ini membutuhkan dukungan dari aspek tenaga pendidik dan fasilitas yang memadai. Namun, saya setuju bahwa penerapan kurikulum AI dan coding dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa,” ungkapnya.

Dr Aziz juga melihat peluang positif dari penerapan kurikulum ini, karena dapat mengasah penalaran siswa lebih lanjut.

Hal ini diharapkan dapat membuat mata pelajaran seperti matematika di tingkat dasar dan menengah menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa.

“Sebagai peluang juga, dimana penalaran siswa semakin diasah. Sehingga mata pelajaran seperti matematika di tingkat dasar dan menengah bisa lebih advance agar siswa lebih mudah dalam memahami,” ujarnya.

Dr Aziz berharap kebijakan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa, terutama dalam membangun keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi.

“Pemerintah perlu memastikan pemerataan pendidikan dengan SDM dan fasilitas yang baik di seluruh Indonesia. Selain itu, anggaran khusus bagi siswa tidak mampu juga harus dipertimbangkan agar mereka tetap bisa mengakses pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya. (fathur)