Search

Home / Aktual / Politik

Pertamax Oplosan, Pertamina Tak Cukup Minta Maaf

Editor   |    12 Maret 2025    |   22:24:00 WITA

Pertamax Oplosan, Pertamina Tak Cukup Minta Maaf
Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (shutterstock)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Kasus Pertamax oplosan yang melibatkan PT Pertamina dan sub-holdingnya terus menuai sorotan. Kali ini, anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, dengan tegas menyatakan bahwa permintaan maaf dari Pertamina tidak cukup untuk menutupi kerugian yang dirasakan oleh konsumen.

"Heboh Pertamax oplosan, saya rasa, tidak cukup hanya dengan meminta maaf lalu seolah-olah dosa-dosa Pertamina selesai. Lalu bagaimana dengan kerugian konsumen? Apa ada inisiatif dari Pertamina untuk mengganti kerugian mereka?" ujar Mufti Anam dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Pertamina dan Sub-holdingnya di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Mufti Anam menekankan bahwa konsumen membeli bahan bakar bukan untuk dikonsumsi, melainkan untuk keperluan sehari-hari, seperti berkendara dari rumah ke kantor. Ia bahkan menyindir, "Saya tidak bisa membayangkan jika oksigen dikelola oleh Pertamina, jangan-jangan dioplos dengan karbon dioksida."

Legislator dari Dapil Jawa Timur II ini mengusulkan agar Pertamina memanfaatkan aplikasi MyPertamina untuk memberikan ganti rugi kepada konsumen yang terdampak. "Dengarkan kata netizen, saya pikir ada benarnya. Bagaimana untuk mengembalikan integritas Pertamina, mereka memberikan Pertamax gratis selama setahun, misalnya. Tapi itu tidak mungkin. Atau seminggu atau sebulan. Atau apa yang bisa bapak lakukan yang penting rakyat merasa ada upaya dari Pertamina untuk memberikan perbaikan dan meminta maaf kepada rakyat," ujarnya.

Mufti Anam berharap agar Pertamina segera mengambil langkah konkret untuk menjaga kepercayaan publik dan mengembalikan integritas perusahaan. Dalam kesempatan itu, perwakilan Pertamina juga diminta untuk menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Kasus Pertamax oplosan ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat dan menjadi perhatian serius bagi para wakil rakyat. Diharapkan, Pertamina dapat segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini dan mengembalikan kepercayaan konsumen. (riki/suteja)


Baca juga: Putusan PN Jakpus Tak Bisa jadi Dasar Penundaan Pemilu