Denpasar Darurat ATM: Usia Produktif Jadi Korban
DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Kota Denpasar menghadapi tantangan serius dalam penanggulangan AIDS, TBC, dan Malaria (ATM). Data terbaru menunjukkan, dari 14.423 kasus ATM yang tercatat hingga Desember 2024, sebanyak 95 persennya dialami oleh kelompok usia produktif. Kondisi ini mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar untuk menggelar rapat koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ATM.
Wakil Walikota (Wawali) Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi masalah ini. Ia menegaskan bahwa penanggulangan ATM bukan hanya masalah medis, tetapi juga melibatkan aspek lingkungan dan sosial.
"Penanggulangan ATM ini merupakan agenda nasional yang sesuai dengan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021, dengan target pada tahun 2030 Kota Denpasar bebas dari kasus ATM," ujar Arya Wibawa dalam rapat koordinasi yang digelar di Hotel Puri Ayu, Denpasar Barat, Rabu (19/3/2025).
Kendala Diskriminasi
Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah diskriminasi sosial terhadap penderita ATM. Hal ini menyulitkan Dinas Kesehatan dalam melakukan screening dan memberikan perawatan yang tepat. Arya Wibawa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membantu menginformasikan keberadaan penderita ATM di lingkungan mereka agar segera mendapatkan penanganan medis.
"Kami berharap dan mengajak seluruh lapisan lintas sektor untuk bahu-membahu membantu menginformasikan kepada Dinas Kesehatan Kota Denpasar apabila mendapati penderita ATM di lingkungannya agar segera mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat," tambahnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kota Denpasar, Nyoman Dana, menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama lintas sektor dalam pengendalian ATM. Upaya ini akan diawali dengan komitmen dari tingkat kota hingga desa dan kelurahan, serta melibatkan pihak non-medis dalam proses screening.
"Upaya pengendalian ATM ini akan diawali dengan komitmen bersama dari tingkat Kota/Kabupaten hingga desa dan kelurahan, dan membahas langkah strategis guna mempermudah langkah screening dengan melibatkan pula pihak non-medis, serta pencegahan kasus ATM melalui sosialisasi dan edukasi di tingkat sekolah dan desa adat," ujar Nyoman Dana. (fathur/suteja)