APA jadinya jika kehidupan kampus berpadu dengan pesona pantai dan denyut kehidupan malam? Jawabannya ada di Denpasar, tempat ribuan mahasiswa menemukan keseimbangan antara belajar dan bersenang-senang. Inilah Denpasar Muda, kisah tentang mereka yang menaklukkan Pulau Dewata. Di kota ini, sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Udayana dan Institut Seni Indonesia Denpasar menjadi tujuan pendidikan tinggi bagi para pencari ilmu. Mahasiswa dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan antara kewajiban kuliah dan godaan wisata yang mengelilingi mereka. "Sulit memang membagi waktu. Di satu sisi, kuliah tetap nomor satu, tapi di sisi lain, pantai-pantai di sekitar sini sangat menggoda untuk dikunjungi," ujar Made, mahasiswa Universitas Udayana, Rabu (26/3/2025). Pantai, seperti Sanur dan Kuta, menjadi oase bagi mahasiswa untuk melepas penat setelah seharian berkutat dengan buku. Mereka seringkali menghabiskan waktu bersama teman-teman, baik untuk sekadar bersantai, berolahraga, atau menikmati senja. "Pantai itu obat stres paling mujarab. Kalau lagi penat, tinggal ke pantai, semua beban rasanya hilang," kata Ayu, mahasiswa ISI Denpasar. Kehidupan malam Denpasar juga menawarkan daya tarik tersendiri bagi mahasiswa. Berbagai kafe, bar, dan klub malam menjadi tempat bersosialisasi dan mencari hiburan. Namun, tidak semua mahasiswa terlarut dalam gemerlapnya malam. Banyak di antara mereka yang lebih memilih ketenangan di kos atau tempat lain. "Hiburan malam memang menarik, tapi saya lebih suka menghabiskan waktu di kos dengan teman-teman dekat. Lebih santai dan bisa ngobrol panjang lebar," kata Budi, mahasiswa asal Bandung. Biaya hidup yang relatif tinggi di Denpasar, terutama untuk akomodasi dan makanan, menuntut mahasiswa untuk pandai mengatur keuangan. Banyak dari mereka memilih kos-kosan atau kontrakan yang lebih terjangkau dan memasak makanan sendiri. Denpasar juga kaya akan warisan budaya Bali. Mahasiswa seringkali menyempatkan diri menghadiri acara-acara budaya seperti pertunjukan tari Bali atau upacara adat, sebagai upaya memperluas wawasan dan memahami lebih dalam tentang budaya setempat. "Menghadiri acara budaya Bali itu seperti mendapat kuliah tambahan. Kita belajar tentang sejarah, seni, dan filosofi hidup masyarakat Bali," ujar Santi, mahasiswa asal Yogyakarta. Di tengah keberagaman latar belakang, mahasiswa di Denpasar memiliki komunitas yang solid. Mereka aktif mengadakan kegiatan bersama, mulai dari olahraga hingga pertunjukan seni dan bakti sosial. Komunitas ini menjadi wadah bagi mereka untuk saling mendukung dan berbagi pengalaman. Gaya hidup mahasiswa di Denpasar adalah mozaik yang unik, diwarnai oleh tantangan akademis, keindahan alam, dan kekayaan budaya. Namun, di atas segalanya, mereka memiliki semangat yang sama: belajar dan menikmati hidup di Pulau Dewata. (isu/suteja)
Baca juga:
ChatGPT Bisa Gantikan Peran Google? Begini Penjelasan Dosen Unair