Podiumnews.com / Aktual / Gaya Hidup

Swarna Nusantara Bali: Rayakan Wastra, Inklusi, Bangkitkan Budaya

Oleh Editor • 19 April 2025 • 14:11:00 WITA

Swarna Nusantara Bali: Rayakan Wastra, Inklusi, Bangkitkan Budaya
Ketua Dekranasda Bali Putri Koster hadiri Swarna Nusantara, Jumat (18/4/2025) di Badung. (foto/fathur)

BADUNG, PODIUMNEWS.com - Gemerlap Swarna Nusantara yang digelar di area South Beach, Discovery Mall, Badung, Jumat (18/4/2025), bukan sekadar peragaan busana.

Lebih dari itu, acara ini menjadi penanda semangat untuk melestarikan kekayaan wastra Nusantara sekaligus merayakan keberagaman dan inklusi.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Putri Suastini Koster menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Lenny Hartono yang memilih Bali sebagai lokasi penyelenggaraan acara yang berlangsung selama dua hari ini.

"Sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Bali, saya merasa bangga dan mendukung sepenuhnya acara ini," ujar Putri Koster saat memberikan sambutan.

Baginya, Swarna Nusantara sejalan dengan misi Dekranasda dalam memajukan kerajinan daerah, memberdayakan perajin lokal, serta mengangkat potensi budaya melalui pendekatan kreatif dan inovatif.

Lebih lanjut, Putri Koster menekankan bahwa Swarna Nusantara bukan hanya sekadar pergelaran busana. Acara ini merupakan upaya nyata dalam menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya bangsa, terutama wastra Nusantara yang memiliki nilai sejarah dan keindahan yang tinggi.

"Melalui ajang ini, kita tidak hanya menampilkan keindahan busana berbasis budaya, tetapi juga memperkuat identitas bangsa, memperluas jaringan pasar, dan membuka peluang ekonomi kreatif yang berkelanjutan," tegasnya.

Dalam upaya memajukan dan memasarkan hasil kerajinan tenun para perajin Bali, serta melestarikan budaya sebagai warisan luhur, Dekranasda Provinsi Bali berencana bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali serta pihak terkait lainnya. Mereka akan menyelenggarakan pameran "Bali Bangkit" di area Taman Budaya Art Center.

Kegiatan tersebut diharapkan menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali warisan budaya dan hasil kerajinan tangan masyarakat Bali, sekaligus menjadi ajang promosi agar tidak dilupakan oleh masyarakat Bali sendiri.

"Penting bagi kita untuk sadar bahwa melestarikan dan mengembangkan hasil karya milik sendiri memang harus dimulai dari diri kita sendiri (warga lokal)," papar Putri Koster.

Ia menambahkan, upaya ini perlu dilanjutkan dengan memperkenalkan dan mempromosikan produk kerajinan melalui berbagai platform media, baik sosial, daring, maupun elektronik, yang memiliki jangkauan luas.

Penyelenggara Swarna Nusantara, Lenny Hartono menjelaskan bahwa acara ini merupakan barometer untuk menampilkan kekayaan warisan Nusantara yang memiliki potensi seni tinggi untuk diperkenalkan kepada dunia.

Ia berharap, melalui acara ini, masyarakat dunia akan semakin menyadari keberagaman Indonesia yang mampu menampilkan karakter bangsa yang berbeda namun tetap mempesona.

"Dengan demikian, masyarakat dunia akan tahu bahwa Indonesia yang beragam ini mampu menunjukkan karakter bangsa yang berbeda namun tetap cantik dan menarik," ujarnya. Lenny Hartono juga berharap agar setiap warga negara Indonesia akan semakin bangga mengenakan tenun dari daerahnya masing-masing.

Peragaan busana dalam Swarna Nusantara menampilkan karya dari berbagai desainer, baik dari Bali, Jakarta, Malaysia, Vietnam, hingga Nusa Tenggara Timur.

Puluhan model dari berbagai usia, termasuk anak-anak hingga lansia, turut memeriahkan acara ini. Sebuah momen istimewa terjadi ketika anak-anak difabel juga ikut melenggang di atas catwalk. Langkah ini dilakukan untuk membangun semangat dan rasa percaya diri mereka, menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kesempatan dan hak untuk tampil.

Melalui Swarna Nusantara, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan warisan budaya dengan cara yang relevan dan membanggakan.

Setiap rancangan yang ditampilkan malam itu menjadi representasi keindahan Nusantara yang sesungguhnya—penuh warna, kaya akan makna, dan membangkitkan kebanggaan akan identitas bangsa. (fathur/suteja)