DALEM Waturenggong tak lekang dari ingatan sejarah Bali, khususnya bagi masyarakat Klungkung. Memerintah Kerajaan Gelgel pada masa keemasannya (sekitar 1460-1550 M), jejak kepemimpinan beliau tidak hanya tercermin dalam perluasan wilayah dan kemakmuran kerajaan, namun juga dalam warisan budaya dan spiritual yang hidup di Kota Klungkung dan sekitarnya. Masa pemerintahan Dalem Waturenggong dianggap sebagai puncak kejayaan Kerajaan Gelgel. Setelah runtuhnya Majapahit, Gelgel di bawah kepemimpinannya tampil sebagai kekuatan mandiri yang disegani. Ekspansi politik dilakukan hingga ke Blambangan, Sumbawa, dan Lombok, menunjukkan betapa luasnya pengaruh kerajaan saat itu. Namun, warisan Dalem Waturenggong jauh melampaui batas-batas politik. Beliau dikenal sebagai sosok raja yang adil, tegas, dan bijaksana, sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Kebijakannya dalam menata pemerintahan dan mengembangkan kehidupan sosial budaya menjadi fondasi bagi perkembangan masyarakat Bali hingga kini. Salah satu jejak penting Dalem Waturenggong di Klungkung adalah Pura Dalem Gandamayu di Desa Gelgel. Pura ini diyakini memiliki kaitan erat dengan keberadaan Kerajaan Gelgel dan menjadi tempat pemujaan bagi keluarga kerajaan. Keberadaannya menjadi saksi bisu akan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan masyarakat kala itu. Selain itu, seni lukis gaya Kamasan, yang berkembang pesat pada masa pemerintahannya, juga menjadi warisan budaya yang tak ternilai harganya. Desa Kamasan, yang terletak tidak jauh dari pusat Kota Klungkung, menjadi pusat pengembangan seni lukis wayang yang khas, dengan tema-tema epik Ramayana dan Mahabharata. Gaya lukis ini tidak hanya menghiasi berbagai upacara adat dan keagamaan, tetapi juga menjadi identitas visual yang unik bagi Klungkung. Meskipun pusat pemerintahan Kerajaan Gelgel kemudian berpindah ke Keraton Semarapura (kini menjadi pusat Kota Klungkung), aura dan pengaruh Dalem Waturenggong tetap terasa. Konsep-konsep tata ruang dan nilai-nilai kepemimpinan yang beliau terapkan diyakini masih relevan dan menjadi inspirasi bagi perkembangan Klungkung modern. Hari ini, jejak Dalem Waturenggong dapat ditelusuri melalui berbagai peninggalan sejarah dan budaya yang tersebar di Klungkung. Pura-pura kuno, seni lukis Kamasan yang terus dilestarikan, serta cerita-cerita rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi menjadi bukti betapa kuatnya pengaruh beliau dalam membentuk identitas dan karakter masyarakat Klungkung. Pemerintah Kabupaten Klungkung pun menyadari pentingnya warisan sejarah ini. Berbagai upaya pelestarian dan pengembangan potensi budaya terus dilakukan, sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur, termasuk Dalem Waturenggong, yang telah meletakkan dasar kejayaan dan identitas bagi Klungkung. Mengunjungi Klungkung berarti tidak hanya menikmati keindahan alamnya, tetapi juga menyelami jejak-jejak agung seorang pemimpin visioner yang namanya akan terus dikenang dalam sejarah Bali. (fathur)
Baca juga :
• PKK Badung Dukung Seni Anak di Ajang PKB
• 393 Warga Ikuti Maligia Punggel dan Mepandes di Pedungan
• Putri Koster: Seni Itu Harus Berani dan Penuh Ekspresi