DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Rangkaian menyambut Tradisi Ngerebong yang akan dilaksanakan pada Redite Pon Medangsia, Minggu (11/5/2025), Desa Adat Kesiman menggelar Lomba Ngelawar di Wantilan Pura Agung Petilan Pengrebongan, Sabtu (10/5/2025). Lomba kuliner tradisional Bali ini diikuti oleh para pecalang (petugas keamanan adat) dari seluruh banjar di Desa Adat Kesiman dan berlangsung dengan meriah. Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, turut hadir meninjau langsung jalannya lomba. Hadir pula dalam acara tersebut Ketua DPRD Kota Denpasar yang juga Penglingsir Puri Pemayun Kesiman, I Gusti Ngurah Gede, Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Anggota DPRD Kota Denpasar I Wayan Warka, Penglingsir Puri Kesiman Anak Agung Ngurah Gede Kusuma Wardana, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat. Sekda Alit Wiradana memberikan apresiasinya kepada semangat para pecalang dalam menampilkan kreativitas kuliner khas Bali melalui lomba ngelawar ini. "Kami mengapresiasi semangat semeton pecalang dalam adu kreativitas mengolah masakan tradisional Bali, khususnya lawar," ujarnya. Alit Wiradana juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa untuk senantiasa mendukung pelestarian adat dan budaya di semua tingkatan. "Melalui semangat Vasudhaiva Kutumbakam, kita semua bersaudara dalam balutan budaya untuk menyongsong pembangunan Kota Denpasar yang berlandaskan nilai-nilai kebersamaan," katanya. Ia juga menyoroti konsistensi Jro Bendesa Adat Kesiman dalam menggelar Lomba Ngelawar yang dinilai mampu membangkitkan semangat krama (warga) dalam menjaga tradisi, adat, dan budaya, terutama kuliner khas Bali. "Lawar identik dengan kuliner Bali dan memiliki filosofi yang mendalam dalam rangkaian upacara keagamaan di Bali, khususnya di Kota Denpasar. Kami memberikan apresiasi kepada Bendesa Adat Kesiman yang telah mendorong semangat krama dalam pelestarian budaya," ujarnya. Bendesa Adat Kesiman, Ketut Wisna, menjelaskan bahwa tujuan utama lomba ngelawar ini adalah untuk melestarikan kuliner tradisional Bali sekaligus menjadi sarana edukasi mengenai pakem, penyajian, dan cita rasa lawar yang sesuai dengan tradisi. "Ini juga mendukung upaya Pemkot Denpasar dalam mendorong pengakuan warisan budaya tak benda (WBTB). Selain itu, lomba ini juga menjadi ajang silaturahmi dan temu wirasa antar-pecalang," jelasnya. Penilaian lomba ngelawar dilakukan oleh juri dari Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dengan kriteria wajib menggunakan bahan-bahan tradisional tanpa campuran zat kimia. Salah seorang peserta dari Banjar Abiantubuh, Komang Juliadi, menyambut positif kegiatan ini dan berharap agar lomba serupa dapat terus diadakan setiap tahun. "Ajang ini sangat baik untuk mempererat silaturahmi antar-pecalang, berbagi pengalaman, dan memperkuat peran dalam menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah banjar maupun desa adat," tandasnya. (fathur)
Baca juga :
• Rawat Seni Klasik, Disbud Denpasar Gelar Workshop Legend
• Pitik Kite Festival, Wawali Denpasar Dukung Pelestarian Budaya Layang-layang
• Wawali Denpasar Dukung Sesetan Festival 2025, Wadahi Kreativitas Anak Muda