Podiumnews.com / Aktual / Kesehatan

Jangan Sepelekan Obat Nyeri, Lambung Bisa Terancam

Oleh Editor • 11 Mei 2025 • 18:05:00 WITA

Jangan Sepelekan Obat Nyeri, Lambung Bisa Terancam
Ilustrasi resiko gastritis akibat konsumsi obat anti inflamsi non steroid dalam jangka panjang. (podiumnews)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Jangan anggap remeh pil pereda nyeri yang dijual bebas. Konsumsi obat anti inflamasi non steroid (NSAID) dalam jangka panjang menyimpan bahaya laten bagi kesehatan lambung, bahkan berpotensi fatal.

Peringatan keras ini datang dari Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Willy Sandhika dr MSi Sp PA(K), yang dalam penelitiannya menemukan korelasi kuat antara penggunaan NSAID kronis dan risiko gastritis.

Gastritis, atau radang lambung, bukanlah penyakit sepele. Kondisi peradangan pada lapisan mukosa lambung ini bisa muncul tiba-tiba (akut) atau berkembang perlahan dalam waktu lama (kronis).

Dr Willy menjelaskan, kebiasaan mengonsumsi obat-obatan anti nyeri seperti aspirin, diclofenac, dan jenis NSAID lainnya, justru dapat memicu atau memperparah kondisi gastritis.

"Efek samping dari jenis obat NSAID bisa berdampak pada kerusakan saluran cerna yang disebabkan karena mekanisme dan bahan-bahan yang terkandung dalam obat anti nyeri," tegas Dr Willy melalui keterangan pers, Kamis (8/5/2025).

Ia menambahkan, kerusakan lapisan lambung akibat penggunaan NSAID jangka panjang meningkatkan risiko komplikasi gastrointestinal, terutama pada kelompok usia lanjut, individu dengan riwayat tukak lambung atau pendarahan saluran cerna, serta mereka yang mengonsumsi dosis tinggi NSAID atau menggunakan kortikosteroid secara bersamaan.

Lebih jauh, Dr Willy memaparkan bagaimana kandungan dalam obat anti nyeri dapat merusak pertahanan alami lambung.

"Bahan-bahan yang ada dalam obat anti nyeri disebut bisa menghambat enzim cyclo-oksigenase (COX) pada lambung yang berfungsi dalam mekanisme nyeri serta pertahanan lapisan mukosa lambung yang mana dapat berakibat erosi pada mukosa lambung. Selain itu, obat ini dapat menghambat enzim COX-1 dan COX-2, yang berperan dalam produksi prostaglandin yang berfungsi melindungi lambung," urainya.

Menyikapi ancaman kesehatan ini, Dr Willy mendesak perlunya edukasi masyarakat yang efektif mengenai efek samping obat-obatan jenis NSAID.

Ia berharap kesadaran masyarakat akan risiko ini dapat tumbuh, mengubah pola pikir yang selama ini mungkin terpapar promosi gencar obat anti nyeri.

Sebagai solusi aman, Dr Willy menyarankan penggunaan obat topikal seperti kompres, koyo, bobok, dan minyak gosok untuk mengatasi masalah nyeri otot dan sejenisnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap praktik curang oknum yang mencampurkan obat anti inflamasi ke dalam jamu, yang justru memberikan efek instan namun berbahaya dalam jangka panjang.

Peringatan dari Dokter UNAIR ini menjadi alarm bagi masyarakat untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsi obat pereda nyeri.(riki/suteja)