DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Dinas Pertanian Kota Denpasar mengakui adanya kendala serius dalam sektor pertanian, yakni minimnya jumlah operator Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan). Kondisi ini menyebabkan ketergantungan pada operator dari luar Bali dan berpotensi menunda masa tanam hingga panen, sehingga menghambat pencapaian target luas tambah tanam di Kota Denpasar. Menyikapi permasalahan ini, Dinas Pertanian Kota Denpasar berkolaborasi dengan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan petani setempat menggelar Pelatihan Usaha Jasa Pelayanan Alat dan Mesin Pertanian (UPJA). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Senin (19/5/2025) hingga Selasa (20/5/2025), ini bertujuan untuk mencetak operator Alsintan lokal dan menjawab peluang bisnis jasa Alsintan yang menjanjikan di Denpasar. Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Brahmasta, secara langsung menyampaikan keprihatinannya mengenai kondisi ini. "Minimnya jumlah operator Alsintan ini tentu berdampak kepada tertundanya waktu tanam sampai panen sehingga berdampak pada pencapaian luas tambah tanam yang ditargetkan," ujarnya saat memberikan sambutan dalam pembukaan pelatihan di Gedung Santi Graha Denpasar, Senin (19/5/2025). Lebih lanjut, Gung Bayu menjelaskan potensi ekonomi dari sektor jasa Alsintan di Denpasar. "Potensi jasa Alsintan khusus untuk panen di Kota Denpasar mencapai Rp. 3,1 Miliar. Hal tersebut belum termasuk jasa pada saat pengolahan lahan," ungkapnya. Pelatihan ini melibatkan 37 peserta, terdiri dari unsur TNI dan petani, yang dibekali materi dan praktik pengoperasian berbagai jenis Alsintan modern seperti combine harvester, traktor, dan drone pertanian, serta pembentukan brigade Alsintan. Diharapkan, pelatihan UPJA ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan operator Alsintan di Denpasar, mengoptimalkan sektor pertanian, dan meningkatkan hasil panen para petani. Selain itu, keterlibatan Babinsa dalam pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat dukungan terhadap program swasembada pangan pemerintah. (fathur)
Baca juga :
• Koster Desak Insentif, Bali Tertinggi Sumbang Devisa Wisata
• Produsen AMDK Dukung Aturan, Minta Toleransi Habiskan Stok
• Relokasi Dimulai, Kreneng Denpasar Siap Ditata Menyeluruh