Podiumnews.com / Aktual / Olahraga

Futsal Cup Ditutup, Tanggung Jawab Dibuka

Oleh Podiumnews • 29 Mei 2025 • 16:37:00 WITA

Futsal Cup Ditutup, Tanggung Jawab Dibuka
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, bersama tim juara mengangkat trofi Bupati Tabanan Futsal Cup 2025 dalam acara penutupan di GOR Debes Utara, Rabu (28/5/2025). Turnamen ini diikuti puluhan tim dari SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Tabanan. (Foto: Dewa)

TABANAN, PODIUMNEWS.com – Turnamen Bupati Tabanan Futsal Cup 2025 resmi ditutup pada Rabu (28/5) di GOR Debes Utara, Tabanan. Ajang ini mempertemukan puluhan tim SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Tabanan selama 11 hari kompetisi yang meriah.

Penutupan dilakukan langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, disaksikan para pelajar, guru, kepala sekolah, dan jajaran pejabat daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi atas semangat sportivitas yang ditunjukkan peserta. Ia menyebut turnamen ini bukan sekadar ajang perebutan gelar, tetapi wadah membangun karakter generasi muda yang cinta olahraga.

“Saya bangga karena anak-anak Tabanan menunjukkan bukan hanya kemampuan, tetapi juga karakter. Semua peserta adalah juara,” ucapnya.

Kejuaraan futsal ini menobatkan SMP Negeri 3 Tabanan sebagai juara pertama kategori SMP, diikuti SMP Negeri 1 Kediri, SMP Negeri 1 Kerambitan, dan SMP Negeri 1 Penebel.

Untuk kategori SMA/SMK, gelar juara diraih oleh SMA Negeri 1 Kediri, disusul SMA Negeri 1 Tabanan, SMA Negeri Penebel, dan SMA Negeri 1 Baturiti.

Ketua ASKAB PSSI Tabanan, I Nyoman Wiarsa, turut menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, terutama pemerintah daerah.

Ia berharap gairah olahraga ini tidak berhenti di panggung seremoni semata, tetapi berlanjut dalam bentuk sistem pembinaan yang lebih serius dan terukur.

Di balik kemeriahan turnamen, pertanyaan penting pun mengemuka bagaimana kelanjutan pembinaan setelah panggung kompetisi selesai? Sebab, semangat anak-anak yang membara di lapangan memerlukan ruang tumbuh yang lebih dari sekadar euforia tahunan.

Tak semua sekolah memiliki fasilitas latihan memadai, dan banyak pelatih bekerja tanpa dukungan yang pasti.

Pemerintah daerah dan lembaga terkait perlu menjawab tantangan ini dengan kebijakan yang menjamin keberlanjutan.

Gairah kompetisi sudah ada. Potensi pun terbukti. Kini, yang dibutuhkan adalah sistem yang menjamin talenta tak padam di tengah jalan.

Bupati Sanjaya menyampaikan harapannya agar olahraga di Tabanan terus menggeliat. Namun harapan saja tidak cukup. Setelah sorak-sorai penutupan mereda, tanggung jawab membina tak boleh ikut menghilang. Turnamen boleh usai, tapi kerja pembinaan justru baru dimulai. (fathur)