Podiumnews.com / Aktual / Edukasi

Koster - Rektor se-Bali Matangkan Program Satu Keluarga Satu Sarjana

Oleh Editor • 03 Juni 2025 • 17:44:00 WITA

Koster - Rektor se-Bali Matangkan Program Satu Keluarga Satu Sarjana
Gubernur Koster bersama para rektor se-Bali bahas teknis program Satu Keluarga Satu Sarjana, Senin (2/6/2025) di Denpasar. (foto/isu)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Langkah strategis menuju Bali yang cerdas dan berkeadilan sosial terus dimatangkan. Gubernur Bali Wayan Koster, Senin (2/6/2025), mengundang seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bali di Ruang Rapat Kertha Sabha, Jaya Sabha, untuk membahas skema teknis pelaksanaan program “Satu Keluarga, Satu Sarjana.”

Program ini merupakan salah satu janji utama Gubernur Koster saat kampanye Pilgub Bali 2024, yang kini mulai diwujudkan dalam aksi nyata.

Pertemuan itu dihadiri pimpinan dari 26 perguruan tinggi di Bali—baik negeri maupun swasta—mulai dari Universitas Udayana, Undiksha, ISI Bali, Politeknik Negeri Bali, hingga Universitas swasta seperti Warmadewa, Undiknas, Mahasaraswati, dan berbagai STIKES serta institut vokasi dari seluruh kabupaten/kota.

“Program ini adalah bentuk komitmen kami dalam membangun SDM Bali yang unggul dan merata. Jangan ada lagi keluarga Bali yang anak-anaknya tak bisa kuliah hanya karena alasan ekonomi,” tegas Gubernur Koster dalam arahannya.

Rancang Skema Bertahap dan Adaptif

Dalam pertemuan itu, para rektor menyatakan dukungan penuh, dan langsung menyusun beberapa skema pelaksanaan, di antaranya:

  1. Kuota Khusus Bebas Biaya Pendidikan
    Kampus akan menyediakan 25–100 kursi gratis khusus bagi siswa dari keluarga tidak mampu.
  2. Skema UKT Khusus di PTN
    Perguruan tinggi negeri akan menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kategori I dan II, yakni hanya Rp500.000 dan Rp1.000.000 per semester.
  3. Pendidikan Vokasi Jalur Cepat
    Politeknik Negeri Bali menawarkan jalur Fast Track Diploma 2 (3 semester), biaya hanya Rp1.500.000 hingga lulus, dengan fokus pada keterampilan langsung kerja.
  4. Bantuan Tunjangan Hidup
    Mahasiswa penerima program akan mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp1.400.000 per bulan, untuk menutup kebutuhan kos, makan, dan transportasi.

Program ini akan mulai diterapkan pada penerimaan mahasiswa baru Agustus 2025. Tim teknis sudah ditugaskan untuk menyusun petunjuk pelaksanaan yang rinci, agar program berjalan dengan tepat sasaran.

Realisasi Janji, Langkah untuk Masa Depan

Gubernur Koster menegaskan, ini bukan sekadar program pendidikan, tapi cara menebus kesenjangan sosial dan membuka masa depan baru bagi anak-anak Bali.

“Program ini adalah janji politik yang kami ucapkan di depan rakyat. Kini kami jawab dengan kerja nyata,” ujar Koster.

Para rektor pun sepakat bahwa langkah ini merupakan kebijakan transformatif yang akan memperkuat peran pendidikan tinggi dalam membangun kualitas manusia Bali ke depan.

Dengan kolaborasi erat antara pemerintah dan kampus, Bali bergerak ke arah yang lebih setara: di mana setiap keluarga memiliki harapan, dan setiap anak memiliki peluang menjadi sarjana. (isu/suteja)