DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Lonjakan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir kembali menarik perhatian kalangan medis. Meski gejalanya cenderung lebih ringan dibanding masa puncak pandemi, pakar imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) menegaskan bahwa ancaman tetap nyata, khususnya karena kemunculan varian baru bernama Nimbus. Dr Agung Dwi Wahyu Widodo, pakar imunologi UNAIR, menyebutkan bahwa varian NB.1.8.1 atau Nimbus merupakan hasil mutasi dari Omikron, dengan perubahan struktur spike yang signifikan. Mutasi ini memungkinkan virus untuk menghindari kekebalan tubuh yang terbentuk dari vaksin generasi lama. "Varian baru ini tidak bisa dianggap enteng. Struktur spike-nya sangat berbeda dari Omikron awal, sehingga vaksin lama menjadi kurang efektif," jelas Dr Agung dalam keterangan resminya, Senin (10/6/2025). Ia menyebut, ketidakcocokan vaksin saat ini menjadi tantangan utama dalam menangani gelombang penularan baru. Dr Agung mendorong pemerintah untuk segera merancang atau mengimpor vaksin COVID-19 generasi baru yang bisa menangkal mutasi varian terkini. Menurutnya, kondisi cuaca yang tak menentu yang seharusnya musim panas namun berubah hujan dan dingin, juga memperlemah imunitas masyarakat. Sementara itu, menurunnya kesadaran terhadap protokol kesehatan turut memperburuk situasi. "Banyak masyarakat yang merasa COVID-19 sudah selesai. Padahal virusnya tidak hilang, hanya tidak terlihat karena minimnya pemeriksaan. Ini yang membuat infeksi terjadi tanpa terdeteksi," ujarnya. Dr Agung juga menyampaikan bahwa konsep vaksin musiman seperti pada flu mungkin bisa diadaptasi untuk menangani COVID-19. Hal ini mengingat mutasi virus terus berjalan seiring waktu. Sebagai langkah pencegahan, ia menganjurkan masyarakat tetap menjaga gaya hidup sehat, cukup istirahat, dan kembali memakai masker di tempat umum bila diperlukan. (riki/suteja)
Baca juga :
• Bali Rancang Klinik Desa, Efisien Tanpa APBD
• Buleleng dan Jembrana Tertinggal Capaian UHC Nasional
• Rai Wahyuni Dorong Posyandu Jadi Layanan Terpadu Warga