TABANAN, PODIUMNEWS.com – Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, kini dilengkapi dengan perpustakaan taman baca sebagai solusi inovatif untuk membudayakan literasi anak-anak. Inisiatif ini diperkenalkan bertepatan dengan perayaan Bulan Bung Karno VII dan Dharma Santi Nyepi Saka 1947 pada Selasa (10/6/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya bersama Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya sebagai Bunda Literasi. Perpustakaan taman baca ini dibangun sebagai jawaban atas tradisi kuno Pura Luhur Batukau yang tidak memperkenankan anak-anak yang belum "ketus gigi" atau belum cukup umur untuk tangkil (sembahyang) ke kahyangan jagat tersebut. Dengan adanya fasilitas ini, anak-anak dapat memanfaatkan waktu menunggu orang tua bersembahyang dengan kegiatan yang mendidik. Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, didampingi Ketua GOW Tabanan dan Ketua DWP Tabanan, meninjau langsung taman baca tersebut dan secara simbolis menyerahkan sekitar 2.000 buku kepada Bendesa Adat. Penyerahan buku ini juga disertai bingkisan berupa alat tulis dan paket makanan bergizi untuk anak-anak. Ny. Rai Wahyuni menilai kolaborasi antara adat dan Pemerintah Daerah ini merupakan langkah kreatif untuk menanamkan budaya membaca sejak dini. "Tatkala orang tuanya bersembahyang, anak-anak dapat ditempatkan di sini sambil membaca buku, sehingga waktu menunggu tidak hanya diisi dengan bermain HP, tetapi juga dengan kegiatan yang mendidik," ujarnya. Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyambut baik kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 2.000 peserta ini. Ia mengajak seluruh peserta untuk memaknai dharma tula yang disampaikan Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharya Nanda untuk memperkuat spiritualitas dan pengetahuan agama. Sanjaya menekankan pentingnya peran pemerintah sebagai "abdi agama dan abdi negara" yang harus beririsan dalam menjalankan pembangunan. Persembahyangan di Pura Luhur Batukau telah menjadi agenda rutin Pemkab Tabanan setiap Purnama, bukan hanya sebagai wujud bhakti spiritual, tetapi juga sebagai bagian dari pelestarian lingkungan. Sebelum persembahyangan, Bupati Sanjaya bersama jajaran juga melaksanakan penanaman bumi banten (tanaman upacara) dan melepas 15 ekor burung kitaran, serta memberi makan ikan, sebagai simbol Nangun Sat Kertih Loka Bali yang menjaga keseimbangan jagat secara sekala niskala. (adi/suteja)
Baca juga :
• Lulusan SLB Singaraja Siap Bersaing di Dunia Kerja
• Psikolog: Paparan Pornografi Picu Anak Jadi Pelaku
• Bupati Jembrana Dorong Sekolah Gali Dana dari Lahan