Inspektorat Bali Awasi Ketat Aturan Sampah di OPD Denpasar

Kunjungan dilakukan ke Inspektorat Daerah Kota Denpasar, Dinas Pertanian, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, serta ke kantor kecamatan di Denpasar Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Evaluasi ini bertujuan memastikan implementasi Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 dan Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 berjalan sesuai instruksi.

“Yang dimonitoring adalah bagaimana implementasi pembatasan penggunaan plastik sekali pakai pada masing-masing perangkat daerah, serta apakah perangkat daerah juga telah melaksanakan pengelolaan sampah berbasis sumber,” ujar Inbanwil I Inspektorat Daerah Provinsi Bali, I Nyoman Gde Suarditha.

Ia menambahkan, seluruh OPD di Kota Denpasar sudah menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sampah berbasis sumber, antara lain melalui pemisahan sampah organik, anorganik, dan residu. Beberapa juga telah mengembangkan sistem pengolahan internal seperti teba modern dan lubang biopori.

Selain itu, pembatasan plastik sekali pakai di lingkungan kerja pemerintah juga terus dipantau. “Sudah diterapkan pembatasan penggunaan tas plastik dan sedotan plastik. ASN juga diwajibkan menggunakan tumbler,” jelasnya.

Langkah monitoring ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Bali Bersih Sampah sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025. Inspektorat Provinsi Bali berkomitmen memastikan bahwa upaya pengurangan sampah plastik dan pengelolaan berbasis sumber bukan sekadar seremonial, tetapi dijalankan secara konsisten di seluruh instansi pemerintahan.

(sukadana/suteja)

Baca juga :
  • Denpasar Dorong Efektivitas Angkutan Umum Sarbagita
  • Kuta Selatan Diapresiasi Jadi Contoh Kantor Bersih
  • 13 Tahun Menanti, Pos Polairud Munggu Akhirnya Dibangun