Topeng Gases Denpasar Hidupkan Spirit Nyenuk di PKB 2025

Pementasan ini memukau penonton dengan rangkaian topeng khas Denpasar yang penuh simbol spiritual, dimulai dari Topeng Panglembar hingga Topeng Sidakarya. Penampilan tersebut disambut antusias penonton dan dihadiri langsung oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, serta tokoh masyarakat dan seniman Bali.

Koordinator Sekehe, Ketut Indra Wijaya, menyampaikan bahwa garapan ini merefleksikan ritual Nyenuk, bagian penting dari yadnya dalam tradisi Hindu Bali. "Upacara ini menjadi simbol kesempurnaan yadnya sebelum persembahan naik ke kahyangan. Ia mewakili keseimbangan Tri Hita Karana: antara manusia, alam, dan dewata,” ujarnya.

Garapan yang disuguhkan bukan sekadar hiburan, melainkan representasi spiritual dari Nyastra-Nyagini—yakni menyatunya seni dan yadnya. Topeng Dalem Sidakarya hadir sebagai simbol pemurnian, membawa pesan dharma dan penyucian melalui gerak dan nada.

Dalam pementasan ini, nilai-nilai seperti kerja bersama (ngayah), kesucian, dan rasa syukur juga tergambar kuat melalui penyatuan antara narasi, musik, dan karakter topeng.

Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, memberikan apresiasi atas sajian yang ditampilkan. Ia menilai pementasan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menguatkan jati diri budaya Bali. “Garapan yang sangat apik, penuh makna, bahkan mengundang gelak tawa dan perenungan. Kita harapkan Topeng tetap ajeg dan lestari di Denpasar,” ujar Alit.

Pementasan ini juga menjadi bagian dari upaya regenerasi kesenian melalui sekehe sebunan yang berbasis komunitas lokal, yang dinilai sebagai kekuatan khas Denpasar dalam menjaga kesinambungan budaya.

(sukadana/suteja)

Baca juga :
  • Baleganjur Duta Denpasar Angkat Nilai Spiritual di PKB 2025
  • Pemkab Badung Gelar Upacara Negtegan Tilem Sadha
  • PKK Badung Dukung Seni Anak di Ajang PKB