Penampilan Memukau Gender Wayang Anak Badung di PKB ke-47

Mewakili Kabupaten Badung, empat seniman muda yaitu I Putu Raditya Sedana, I Putu Marbin Andrika Putra Pratama, Si Ngurah Arya Widana, dan Ida Ayu Putu Aishwarya Ganiswari membawakan tiga gending: Cangak Merengang, Pamungkah, serta Rebong dan Angkat Angkatan. Mereka bersaing dengan duta dari Kabupaten Tabanan dan Kota Denpasar.

Koordinator Gender Wayang Dinas Kebudayaan Badung, I Wayan Muliadi menyampaikan bahwa pemilihan dan pelatihan duta telah dilakukan jauh hari. “Latihan dimulai sejak Desember 2024. Sanggar yang konsisten menekuni gender wayang memudahkan proses seleksi. Regenerasi berjalan baik,” jelasnya.

Setiap gending yang dibawakan memiliki makna mendalam. Cangak Merengang menggambarkan kepekaan dan keharmonisan antara manusia dan alam melalui nada-nada liar namun peka. Pamungkah berfungsi sebagai pembuka dalam pertunjukan wayang kulit Bali, dengan teknik permainan rumit yang menuntut kecermatan. Sementara Rebong dan Angkat Angkatan menyuarakan getar asmara melalui dua palet nada yang saling bersahutan.

Usai tampil, Ida Ayu Ganiswari mengaku merasa lebih lega. “Awalnya grogi, tapi setelah tampil jadi menikmati. Sekarang rasanya sudah plong,” ujarnya. Hal senada disampaikan Putu Raditya, “Perasaan grogi memang ada di awal, tapi lama-lama jadi senang dan sangat menikmati.”

Meski tak menargetkan juara, tim ini sepakat bahwa tampil maksimal dan membawa kebanggaan bagi Badung adalah tujuan utama.

Penampilan anak-anak ini tak hanya menunjukkan kualitas teknis seni gender wayang, tapi juga merefleksikan keberhasilan regenerasi seni tradisi di Kabupaten Badung—sebuah bentuk nyata pelestarian budaya Bali yang terus tumbuh dari generasi ke generasi.

(adi/suteja)

Baca juga :
  • Tim Tenis Badung Targetkan Juara Umum Porprov
  • Dedikasi Lintas Generasi, Badung Tampilkan Gong Legendaris
  • Sanggar Werdhi Budaya Kelan Tampil Memukau di PKB ke-47