Bupati Jembrana Lantik Pejabat di Tengah Sawah

"Pelantikan di sawah ini merupakan simbol sekaligus keinginan kami menjadikan birokrasi pemerintahan sebagai pelayan rakyat. Pejabat harus mau tahu dan memahami perjuangan rakyat kecil," ujar Bupati Kembang dalam sambutannya.

Ia menekankan, sawah adalah lambang harapan bagi petani yang selama ini kerap bekerja dalam ketidakpastian akibat cuaca, hama, dan bencana. Saat gagal panen, kata dia, petani dan keluarganya menjerit dan sering kali tidak tahu harus mengadu kepada siapa.

"Di sinilah kehadiran saudara dibutuhkan, untuk mendengarkan dan mencarikan solusi. Saudara harus bekerja seperti petani: sabar, jujur, dan tak mengenal lelah. Agar yang kita tanam hari ini bisa dipanen kelak," tegasnya.

Kembang juga memastikan bahwa mutasi perdana di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Bupati I Gede Patriana Krisna dilakukan secara profesional, berdasarkan syarat administrasi, kelayakan, kepatutan, dan kinerja, tanpa transaksi atau titipan.

"Untuk itu, saya ingatkan, pegawai tidak perlu nyetor sesuatu kepada saya selaku bupati. Baik uang THR, uang aneh-aneh, parcel, bingkisan, kado, atau apapun—cukup tunjukkan kinerja untuk rakyat. Kami akan tegas menerapkan perjanjian kinerja yang sudah saudara sanggupi," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa dalam kepemimpinannya, tidak ada pungutan atau setoran untuk jabatan, dengan dalih dan alasan apa pun.

Kepada para pejabat yang baru dilantik, Bupati Kembang meminta agar memberikan pelayanan publik secara maksimal, sesuai misi Jembrana Baru dalam mewujudkan pelayanan yang responsif, adaptif, dan inovatif.

(gembong/suteja)

Baca juga :
  • Bupati Badung Dukung Bale Kertha Adhyaksa Bali
  • 457 P3K Jembrana Dilantik di Pantai Perancak
  • Bupati Badung Terima Pin Kehormatan IPDN