Podiumnews.com / Aktual / Edukasi

Gianyar Pelopori Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana

Oleh Editor • 09 Juli 2025 • 23:28:00 WITA

Gianyar Pelopori Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana
Gubernur Koster didampingi Bupati Mahayastra melepas penerima beasiswa "Satu Keluarga Satu Sarjana" di Gianyar, Rabu (9/7/2025). (foto/sukadana)

GIANYAR, PODIUMNEWS.com – Kabupaten Gianyar mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Bali yang meluncurkan secara masif program beasiswa afirmatif “Satu Keluarga Satu Sarjana”. Sebanyak 1.400 pemuda Gianyar dinyatakan lolos seleksi dan akan melanjutkan pendidikan ke berbagai perguruan tinggi, termasuk ITB, UGM, IPB, dan Poltekkes Surakarta.

Program ini resmi diluncurkan dalam acara pelepasan penerima beasiswa yang digelar di Kantor Bupati Gianyar, Selasa (9/7/2025), dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

Mahasiswa penerima beasiswa akan mendapatkan pembiayaan penuh tanpa melalui mekanisme proyek atau tender. Dana disalurkan langsung ke rekening pribadi mahasiswa. Rinciannya meliputi Uang Kuliah Tunggal (UKT), uang makan Rp50.000 per hari, uang kos Rp1 juta per bulan, serta bantuan laptop maksimal Rp15 juta.

“Program ini bukan proyek. Tidak boleh ada markup. Satu rupiah pun harus bermanfaat bagi mahasiswa,” ujar Mahayastra.

Gubernur Wayan Koster mengapresiasi langkah Gianyar yang dianggap sebagai pelopor. Ia mendorong delapan kabupaten/kota lain di Bali untuk mengadopsi skema serupa guna mewujudkan keadilan sosial dan peningkatan kualitas SDM Bali.

“Kalau tiap daerah beri 500 kuota, ditambah Gianyar 1.000 dan provinsi 1.000–2.000, maka kita bisa membiayai 6.000 mahasiswa miskin kuliah setiap tahun,” kata Koster.

Ia juga menargetkan kenaikan angka partisipasi perguruan tinggi di Bali dari 38 persen saat ini menjadi 50 persen. Pemprov Bali telah menjajaki kerja sama dengan 20 perguruan tinggi swasta untuk menyediakan kuliah gratis, serta memanfaatkan skema UKT dan KIP Kuliah yang diperkuat dengan bantuan APBD.

Tak hanya jalur akademik, program ini juga menyasar lulusan SMA/SMK yang memilih jalur vokasi. Tahun ini, sebanyak 60 peserta mengikuti pelatihan selama satu tahun di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang dibiayai penuh dari APBD Gianyar.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster juga berbagi kisah pribadi tentang perjuangannya kuliah di ITB sebagai anak petani dari Buleleng. Cerita itu menjadi inspirasi lahirnya program afirmatif berbasis keadilan pendidikan ini.

Salah satu penerima beasiswa, Made Panji Sentana, mengungkapkan rasa syukur dan tekadnya mewakili mahasiswa baru. Ia diterima di Program Studi Kedokteran Hewan IPB University.

“Beasiswa ini akan kami jawab dengan prestasi. Ini bukan hanya bantuan finansial, tapi amanah yang harus dijaga,” ujar Panji.

Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” kini menjadi contoh konkret bagaimana kebijakan pendidikan yang inklusif bisa membangun masa depan Bali yang lebih setara dan mandiri.

(sukadana/suteja)