Podiumnews.com / Aktual / Olahraga

Hyper Nasionalisme Suporter Cederai Semangat Sportivitas

Oleh I Nyoman Sukadana • 12 Juli 2025 • 22:31:00 WITA

Hyper Nasionalisme Suporter Cederai Semangat Sportivitas
"Ilustrasi semangat suporter sepak bola yang meluap, mencerminkan sisi lain dari nasionalisme berlebihan dari stadion hingga media sosial. (podiumnews)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Rasa cinta terhadap tim sepak bola kesayangan yang meluap-luap kerap menjelma menjadi nasionalisme berlebihan atau hyper nationalism. Fenomena ini dinilai mulai mencederai semangat sportivitas, baik di ruang digital maupun kehidupan nyata.

“Semangat mendukung yang tidak dikelola dengan bijak justru berubah menjadi perilaku destruktif seperti serangan verbal di media sosial, bahkan kekerasan fisik,” kata Rizky Sugianto Putri, dosen Antropologi FISIP Universitas Airlangga melalui siaran pers, Jumat (11/7/2025).

Ia mencontohkan banyaknya cyberbullying yang terjadi terhadap pemain, wasit, hingga suporter lawan usai tim nasional atau klub mengalami kekalahan. Aksi tersebut dilakukan oleh pendukung fanatik yang melampiaskan kekecewaan tanpa kontrol.

Rizky menambahkan, fenomena hyper nationalism juga sering muncul dalam bentuk konvoi pasca kemenangan yang justru mengganggu ketertiban umum. Dalam beberapa kasus ekstrem, nasionalisme sempit bahkan telah menimbulkan korban jiwa, seperti tragedi Kanjuruhan di Malang.

“Tragedi Kanjuruhan adalah bukti nyata bahwa euforia yang tak terkendali bisa berubah jadi bencana,” ujarnya.

Riset yang dilakukan Rizky bersama tim lintas prodi di FISIP UNAIR ini juga menyoroti dampak psikologis yang ditimbulkan, terutama pada individu yang menjadi sasaran bullying atau kekerasan verbal.

“Kita perlu memahami bahwa semangat mendukung tim tidak boleh mengorbankan nilai-nilai sportivitas dan kemanusiaan,” tegasnya.

Tim peneliti menyarankan adanya pendekatan lebih humanis dan edukatif dalam membina komunitas suporter, agar semangat nasionalisme tetap berada dalam koridor positif dan tidak merusak.

(riki/sukadana)