Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

WHDI Perkuat Peran Perempuan Lestarikan Budaya dan Adat Bali

Kander Turnip   |    16 Juli 2025    |   22:42:00 WITA

WHDI Perkuat Peran Perempuan Lestarikan Budaya dan Adat Bali
Penasihat Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta, dalam rapat koordinasi di Sekretariat BKOW Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Selasa (15/7/2025). foto/sukadana

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Penasihat Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta, mengajak jajaran WHDI untuk menunjukkan komitmen dalam menjaga nilai-nilai luhur budaya, adat, dan agama Hindu.

Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan di Sekretariat BKOW Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Selasa (15/7/2025).

Rapat ini dihadiri oleh perwakilan WHDI dari sembilan kabupaten/kota se-Bali. Dalam arahannya, Ny. Seniasih memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran pengurus WHDI atas dedikasi dan semangat ngayah yang telah ditunjukkan selama ini.

“Ibu Ketua WHDI kita adalah sosok yang mampu menjaga organisasi seperti perahu yang tetap melaju, meskipun diombang-ambing gelombang. Ini hasil dari kegigihan dan komitmen beliau,” ujar Ny. Seniasih.

Ia menegaskan bahwa WHDI bukan sekadar organisasi simbolik, melainkan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keberlangsungan adat, budaya, dan agama Hindu.

Ia juga mendorong seluruh anggota agar aktif menjaga identitas Hindu Bali, termasuk melalui hal-hal mendasar, seperti tata cara berpakaian ke pura dan edukasi kepada lingkungan sekitar.

“WHDI bukan main-main, bukan sekadar pin atau atribut. Ini tentang kesakralan budaya kita. Kita punya tugas menyosialisasikan ini, paling tidak dimulai dari keluarga, anak-anak, dan lingkungan sekitar,” tegasnya.

Sebagai Ketua BKOW Provinsi Bali, Ny. Seniasih juga mengajak seluruh organisasi perempuan untuk bersinergi dalam membangun Bali secara kolektif.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Tanpa gotong royong ibu-ibu di seluruh provinsi, mustahil kita bisa berhasil. Mari gunakan fasilitas yang ada dan berorganisasi dengan senang hati, bukan setengah hati,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga memperkenalkan program revitalisasi Tari Rejang WHDI, sebuah gerakan pelestarian seni sakral yang akan menjadi representasi WHDI Provinsi Bali pada tahun 2026.

“Saya yakin perempuan Bali itu kuat dan cerdas. Mari bersama-sama membesarkan WHDI, dari Bali untuk Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua WHDI Provinsi Bali, Tjok Istri Sri Rasmawati Yudhara, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah melalui penyediaan ruang sekretariat tetap bagi WHDI Provinsi Bali, yang sebelumnya masih berpindah-pindah (nomaden).

“Terima kasih kepada Ibu Wagub, yang juga sebagai Penasihat kami, Ibu Seniasih Giri Prasta. Meski SK belum keluar, namun ruang sekretariat sudah diberikan. Ini bentuk nyata perhatian kepada kami, dan semoga ke depan WHDI Bali semakin berkembang,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan WHDI sebagai wadah pengabdian perempuan Hindu di Bali yang berkontribusi nyata dalam pelestarian budaya dan penguatan spiritual masyarakat.

(sukadana/k.turnip)

Baca juga :
  • Anak Yatim Tak Diterima di SMP Negeri, Ini Kata Disdikpora Denpasar
  • Seka Palegongan Natar Ayun Banjar Saba Penatih Pukau Penonton PKB
  • Lomba Perahu Layar Gratis, Nelayan Antusias Ikut Lovina Festival