Search

Home / Aktual / Edukasi

Mahasiswa Forensik UNAIR Bantu Identifikasi Korban KMP Tunu

Nyoman Sukadana   |    17 Juli 2025    |   22:58:00 WITA

Mahasiswa Forensik UNAIR Bantu Identifikasi Korban KMP Tunu
Mahasiswa Forensik UNAIR bersama tim DVI Polda Jatim saat identifikasi korban KMP Tunu di Banyuwangi. (Dok. UNAIR)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Empat mahasiswa Program Studi S2 Ilmu Forensik Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) turut membantu proses identifikasi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang terjadi di Selat Bali, wilayah Banyuwangi, Jawa Timur.

Para mahasiswa tersebut tengah menjalani magang di Si Identifikasi Ditreskrimum Polda Jawa Timur dan bergabung bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) serta sejumlah instansi terkait dalam proses evakuasi dan identifikasi yang berlangsung sejak Kamis (3/7/2025) hingga Senin (7/7/2025).

Mereka bertugas sebagai tim properti, dengan peran utama mengumpulkan, mendokumentasikan, dan mengidentifikasi barang-barang pribadi milik korban. “Melalui kolaborasi antara tim properti dan identifikasi, proses menjadi lebih lengkap dan akurat, memberikan kepastian bagi keluarga korban dan mendukung penyidikan,” ujar Muhammad Khoiri, salah satu mahasiswa peserta dilansir melalui siaran pers, Kamis (17/7/2025).

Khoiri mengungkapkan, proses identifikasi properti menghadapi sejumlah kendala, mulai dari kerusakan barang akibat paparan air laut, sebaran lokasi barang karena arus, hingga kontaminasi lumpur dan bahan kimia. Banyak barang yang tidak memiliki identitas langsung, seperti cincin tanpa inisial atau tas tanpa nama.

Meski menghadapi tantangan, pengalaman ini memperkuat pemahaman mereka dalam bidang forensik. “Saya menyadari betapa pentingnya dokumentasi dan penanganan barang korban, terutama ketika korban sulit dikenali secara biologis,” tambah Khoiri.

Hal senada disampaikan mahasiswa lain, Qurotul Aini. Ia menilai suasana kerja di lapangan tetap hangat meski penuh duka. “Forensik bukan sekadar ilmu, tapi bentuk penghormatan terakhir bagi korban dan jawaban bagi keluarga,” katanya.

Proses identifikasi korban KMP Tunu ini menjadi pengalaman lapangan berharga yang mempertemukan keilmuan forensik dengan nilai kemanusiaan di tengah tragedi.

(riki/sukadana)

Baca juga :
  • Rapor Pendidikan 2025 Kini Bisa Diakses Publik
  • Visa Non Formal Dibuka, WNA Kini Bisa Kursus di Indonesia
  • Waspadai Kebakaran di Rumah, Ibu-Ibu di Badung Dilatih Siap Siaga