DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Ratusan peserta didik baru dari SMP Nasional (Spenas) dan SMK Teknologi Nasional (Teknaska) Denpasar menjalani kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026 yang dimulai secara serentak, Senin (21/7/2025), di halaman SMP Nasional Denpasar. Kegiatan ini berada di bawah naungan Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) dan mengangkat tema “MPLS Ramah: Mari Kita Ciptakan Sekolah Aman, Nyaman, dan Menyenangkan.” Kepala SMP Nasional, I Gusti Ayu Made Suci Astika Dewi, SPd, MPd, menjelaskan, tema tersebut bukan sekadar slogan. Menurutnya, MPLS tahun ini dirancang agar siswa baru merasa diterima, nyaman, dan dapat membangun rasa kepemilikan terhadap sekolahnya sejak hari pertama. “Dengan MPLS yang ramah dan menyenangkan, saya harapkan anak-anak merasa betah dan menjadikan sekolah ini sebagai rumah kedua mereka,” ujarnya saat ditemui di sela kegiatan. Suci menambahkan, kegiatan pengenalan berlangsung selama lima hari dengan materi yang beragam. Spenas menggandeng berbagai instansi eksternal seperti psikolog untuk penyuluhan anti-bullying, Polsek Denpasar Selatan untuk pembinaan disiplin dan lalu lintas, serta Puskesmas melalui program Gerakan Hidup Sehat. Tahun ini, SMP Nasional Denpasar mencatatkan jumlah pendaftar melebihi target. Bahkan, beberapa calon siswa terpaksa tidak bisa diterima karena keterbatasan ruang kelas. “Kami hanya membuka delapan kelas. Fokus kami tetap pada kualitas, bukan kuantitas,” tegas Suci. Ia menilai lonjakan peminat ini merupakan hasil dari berbagai upaya promosi yang dilakukan sekolah, seperti penyelenggaraan lomba-lomba yang terbukti menarik minat siswa SD. “Melalui lomba-lomba itu, siswa secara tidak langsung mengenal lingkungan sekolah kami. Kami juga melakukan sosialisasi ke SD di wilayah Denpasar Selatan,” jelasnya. Sementara itu, Kepala SMK Teknologi Nasional (Teknaska), Dr Ni Wayan Parwati Asih, SPd, MPd, menegaskan bahwa seluruh rangkaian MPLS berjalan sesuai dengan aturan dan petunjuk teknis resmi. “Salah satu kegiatan rutin kami adalah kunjungan sosial ke Yayasan Sayangi Bali. Ini untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial siswa sejak awal,” kata Parwati Asih, yang akrab disapa Agek. Ia menekankan bahwa MPLS di Teknaska dilaksanakan tanpa kekerasan fisik, tanpa perpeloncoan, dan bebas dari perundungan. Fokus utama adalah penguatan karakter, pembinaan kedisiplinan, serta pengembangan minat dan bakat siswa. “Kami ingin siswa merasa aman dan nyaman. Tidak ada hukuman fisik, tidak ada kekerasan. MPLS ini adalah proses pembentukan karakter dan penyesuaian diri yang positif,” ujarnya. Untuk tahun ajaran baru ini, jumlah peserta didik baru di Teknaska tercatat sebanyak 151 orang, meningkat dibandingkan tahun lalu. Jurusan Manajemen Perkantoran menjadi jurusan paling diminati, diikuti oleh Desain Komunikasi Visual, Teknik Komputer dan Jaringan, serta Akuntansi. “Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat. Banyak prestasi yang sudah kami raih, baik di bidang akademik maupun non-akademik,” tambah Agek. Dukungan penuh terhadap kegiatan ini juga datang dari Yayasan Perdiknas. Bendahara Perdiknas, Sri Maitri, menuturkan bahwa pelaksanaan MPLS merupakan bagian penting dari tanggung jawab lembaga pendidikan dalam menyambut dan mempersiapkan siswa menghadapi dunia sekolah. Menurutnya, kegiatan ini telah diatur secara resmi melalui Permendikbud RI Nomor 18 Tahun 2016. “MPLS bukan hanya pengenalan lingkungan, tapi juga pembentukan interaksi positif antara siswa dan guru serta penumbuhan semangat belajar,” ucapnya. Ia berharap seluruh peserta didik baru dapat mengikuti kegiatan MPLS dengan lancar dan penuh semangat. “Selamat mengikuti MPLS selama lima hari ke depan. Semoga menjadi langkah awal yang baik dalam perjalanan pendidikan kalian,” tutupnya. (angga/sukadana)
Baca juga :
• Psikolog: Anak Lebih Percaya Diri Saat Diantar Ayah
• Bunda PAUD Tabanan Sosialisasikan 7 Kebiasaan Hebat Anak Indonesia
• Wawali Denpasar Buka MPLS SMP, Stop Bullying