DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Era media sosial dan kemudahan akses kredit membuat simbol kekayaan seperti mobil mewah, gawai terbaru, dan liburan ke destinasi populer semakin mudah diraih, bahkan melalui cicilan. Banyak orang, terutama kelas menengah, memilih untuk mengejar tampilan “kaya” terlebih dahulu dibanding membangun kestabilan finansial yang menjadi fondasi kekayaan jangka panjang. Kestabilan finansial adalah kondisi di mana seseorang memiliki penghasilan yang cukup dan stabil, dana darurat minimal enam bulan pengeluaran, perlindungan asuransi memadai, serta utang konsumtif yang terkendali. Fondasi ini penting untuk melindungi dari risiko seperti kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan, atau krisis ekonomi. Tanpa fondasi ini, kekayaan yang dibangun akan rapuh dan mudah runtuh. Data terbaru menunjukkan tren konsumtif yang mengkhawatirkan: Penyebab umum fenomena ini antara lain: Risiko terjebak “middle-class trap” Langkah membangun kekayaan dengan pondasi stabil: Kesimpulan (sukadana)
Baca juga :
Kelas menengah yang menghabiskan pendapatannya untuk cicilan dan konsumsi simbolik rentan terjebak pada stagnasi finansial. Mereka sulit mengumpulkan aset produktif, sehingga tidak dapat naik kelas menjadi benar-benar kaya. Dalam situasi krisis, kelompok ini rentan kehilangan stabilitas karena tabungan tipis dan ketergantungan pada utang.
Terlihat kaya memang memberi kepuasan ego dalam jangka pendek, namun tanpa kestabilan finansial semua itu rapuh. Fondasi keuangan yang kuat adalah syarat utama untuk membangun kekayaan yang bertahan lama. Dengan disiplin dan strategi yang tepat, kelas menengah dapat keluar dari jebakan konsumtif dan mencapai kemakmuran berkelanjutan.
• Tren TikTok ‘I Quit My Job’ Ramai di Bali
• BREIG Social Run Satukan Warga dan Wisatawan di Pererenan
• Ayo Mendaftar Pemilihan Duta Endek 2025 Kota Denpasar