Podiumnews.com / Aktual / Sosial Budaya

Film Merah Putih Disorot, Citra Kreatif Bangsa Dipertaruhkan

Oleh Podiumnews • 20 Agustus 2025 • 22:59:00 WITA

Film Merah Putih Disorot, Citra Kreatif Bangsa Dipertaruhkan
Irfan Wahyudi. (dok/pribadi)

SURABAYA, PODIUMNEWS.com - Film animasi nasionalisme Merah Putih: One for All belakangan menjadi sorotan publik. Alih-alih menumbuhkan kebanggaan terhadap karya animasi lokal, film ini justru menuai kritik karena kualitas visualnya dinilai belum memenuhi standar.

Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Irfan Wahyudi, menegaskan pentingnya kualitas teknis dan estetika dalam karya audio-visual. Menurutnya, pesan budaya maupun nasionalisme akan sulit diterima audiens jika tidak ditopang oleh visual yang memadai.

“Film, baik animasi maupun non-animasi, harus memenuhi kaidah estetika karena itu berkaitan dengan penerimaan audiens. Ketika visual tidak mendukung, pesan yang ingin disampaikan berisiko tidak efektif,” jelasnya melalui keterangan pers, Rabu (20/8/2025).

Irfan menilai kritik terhadap film One for All wajar, mengingat publik Indonesia kini terbiasa dengan standar animasi global. Ekspektasi penonton terhadap kualitas visual semakin tinggi, sehingga kelemahan teknis bisa menutupi pesan utama film.

“Dalam menikmati karya visual, yang pertama kali terlihat adalah kualitas visualnya, baru kemudian pesan yang dibawa. Jika visual lemah, maka pesan, termasuk pesan nasionalisme bisa tertutupi,” tambahnya.

Namun, ia menegaskan bahwa satu karya yang dianggap belum memenuhi ekspektasi tidak serta-merta meruntuhkan citra kreatif bangsa. Menurutnya, publik sudah memiliki referensi positif dari karya animasi Indonesia lain yang digarap dengan serius.

“Yang penting adalah kita terus belajar dan meningkatkan kualitas. Jangan sampai satu kasus dijadikan kesimpulan untuk semua karya animasi Indonesia,” ujarnya.

Irfan menekankan, rumah produksi perlu mengutamakan kualitas teknis sebelum menyampaikan pesan. Dengan begitu, pesan nasionalisme dapat diterima audiens secara efektif sekaligus meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap karya kreatif lokal.

(riki/sukadana)