Podiumnews.com / Aktual / Kesehatan

25 Persen Anak Rentan Belum Tercover JKN

Oleh Podiumnews • 04 September 2025 • 09:18:00 WITA

25 Persen Anak Rentan Belum Tercover JKN
Ilustrasi: Kartu Indonesia Sehat. (podiumnews)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com – Perlindungan kesehatan anak sejak dini masih menghadapi tantangan serius. Data BPJS Kesehatan menunjukkan, sekitar 25 persen anak usia dini dari kelompok ekonomi rendah belum memiliki jaminan kesehatan nasional (JKN).

Asisten Deputi Perluasan dan Kepatuhan Peserta Non PPU dan PBI BPJS Kesehatan, Upik Handayani, menyebut kondisi ini berpotensi menghambat tumbuh kembang anak dan memperlambat upaya penurunan stunting serta kemiskinan ekstrem. “Jaminan kesehatan bukan hanya hak, tapi juga bentuk perlindungan finansial dan sosial. Bayi baru lahir wajib didaftarkan paling lambat 28 hari setelah kelahiran agar langsung terlindungi manfaat JKN,” ungkapnya dalam kegiatan Best Practice Three Zeros BKKBN, Rabu (3/9/2025).

Hingga 1 Agustus 2025, jumlah peserta JKN telah mencapai 281,13 juta jiwa atau 98,65 persen penduduk Indonesia. Capaian ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan Universal Health Coverage (UHC) tercepat dan terbesar di dunia. Namun, Upik menekankan masih ada kesenjangan perlindungan di kalangan anak-anak dari keluarga rentan.

Untuk menjawab tantangan itu, BPJS Kesehatan mengembangkan Program PESIAR (Petakan, Sisir, Advokasi, Registrasi) yang kini telah menjangkau 8.787 desa. Program ini bertujuan memetakan masyarakat yang belum terlindungi JKN, menyisir kelompok rentan, melakukan advokasi, serta mendorong registrasi peserta baru. “PESIAR bukan sekadar program administratif, melainkan gerakan sosial agar tidak ada anak yang tertinggal dari perlindungan kesehatan,” tambah Upik.

Melalui program ini, BPJS Kesehatan juga memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah untuk validasi data, memperluas perlindungan balita stunting, ibu hamil, penyandang disabilitas, hingga pekerja informal. Tujuan akhirnya adalah tercapainya UHC Desa Berkualitas, di mana seluruh penduduk desa memiliki akses layanan kesehatan yang merata.

“Perlindungan kesehatan sejak lahir adalah fondasi penting menyiapkan Generasi Emas 2045. Kita hampir mencapai 100 persen UHC, tapi yang lebih penting adalah memastikan anak-anak dari keluarga miskin tetap mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat, kuat, dan cerdas,” pungkasnya.

(riki/sukadana)