Pemkab Badung Siapkan Rp6 Miliar Atasi Banjir Kuta

Menurutnya, kajian teknis menunjukkan penyempitan saluran air di kawasan tersebut menjadi titik penyumbatan (bottleneck) yang memperparah banjir. Dengan pembebasan lahan, saluran air dapat dilebarkan sehingga aliran menuju laut lebih lancar. “Langkah ini sudah masuk dalam rencana pemerintah daerah. Dengan pelebaran saluran, kita harapkan genangan air tidak lagi meluas ke permukiman warga,” ujar Adi Arnawa saat menyerahkan bantuan di Posko Penanganan Bencana, Kantor Camat Kuta, Minggu (14/9/2025).

Selain itu, Pemkab Badung juga merencanakan sejumlah upaya pendukung, di antaranya pembangunan sodetan baru, program penghijauan di hulu sungai, serta evaluasi izin bangunan di bantaran sungai yang berpotensi mempersempit aliran air. “Tanpa keseimbangan ekologi, keberlanjutan pembangunan dan citra Badung sebagai destinasi internasional akan terancam,” tegasnya.

Bupati menambahkan, bencana banjir kali ini menjadi peringatan keras agar pola pembangunan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan daya dukung lingkungan. Ia juga menekankan perlunya perubahan perilaku masyarakat, khususnya dalam menjaga kebersihan sungai dan disiplin dalam membuang sampah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung, I Wayan Darma, melaporkan sebanyak 73 kepala keluarga terdampak banjir di Kecamatan Kuta, terdiri dari 50 keluarga di Kelurahan Kuta dan 23 keluarga di Kelurahan Legian. Pemerintah akan menyalurkan bantuan perbaikan bangunan warga terdampak berdasarkan data yang sedang diperbarui di lapangan.

Selain di Kecamatan Kuta, bantuan logistik juga disalurkan ke 50 penerima manfaat di Kerobokan, Kuta Utara, serta 52 penerima manfaat di Desa Mengwitani, Mengwi. Penyerahan bantuan turut dihadiri Ketua DPRD Badung I Gst Anom Gumanti, anggota DPRD, Kadiskes dr. Made Padma Puspita, Camat Kuta D. Ngr Bayudhewa, dan jajaran terkait.

(adi/sukadana)