DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi menurunkan status Tanggap Darurat Bencana menjadi Satatus Transisi Darurat ke Pemulihan selama tiga bulan mulai 17 September hingga 17 Desember 2025. Hal tersebut diungkapkan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Posko Induk Penanganan Bencana, Kantor Walikota Denpasar, Selasa (16/9/2025) sore. (sukadana/k.turnip)
Lebih lanjut dijelaskan, peralihan status ini dilaksanakan setelah melaksanakan koordinasi dan mendapat pertimbangan dari Pemerintah Provinsi Bali, BMKG, dan Kaji Cepat BPBD Kota Denpasar. Dimana, saat ini penanganan pasca bencana difokuskan pada penanganan sampah sisa banjir, pelayanan kesehatan secara intensif dan serentak serta pemenuhan kebutuhan warga terdampak.
“Berdasarkan pertimbangan Bapak Gubernur, BMKG dan BPBD, maka status Tanggap Darurat Bencana menjadi Satatus Transisi Darurat ke Pemulihan selama tiga bulan,” ujarnya.
Dikatakan Jaya Negara, meski status telah beralih, perkembangan bencana yang terjadi masih mengganggu kehidupan masyarakat. Sehingga diperlukan penanganan segera yang dilaksanakan secara komprehensif. Dampak tersebut meliputi dampak kemanusiaan dan sosial, dampak lingkungan, dampak infrastruktur dan dampak kesehatan.
Hal ini diwujudkan dengan tetap mengaktifkan sistem komando penanganan darurat bencana, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat korban dan pengungsi, perlindungan kelompok rentan, pengendalian sumber ancaman bencana, perbaikan sarana dan prasarana vital serta perbaikan sosial ekonomi masyarakat korban dan pengungsi.
“Walaupun status telah beralih, pelayanan kepada warga terdampak akan terus dilaksanakan hingga tuntas, sehingga perbaikan pada sektor vital, infrastruktur, sekolah, serta sosial ekonomi masyarakat kembali pulih,” ujarnya.
Jaya Negara mengucapkan terima kasih atas bantuan dan sinergitas bersama dalam mendukung penanganan serta pemulihan Kota Denpasar dari bencana banjir ini. Sehingga Kota Denpasar bisa kembali bangkit dan pulih.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama TNI, Polri, kolompok masyarakat serta perorangan yang sudah mendukung penanganan serta pemulihan akibat bencana ini, bangkit bersama pulih bersama,” ujar Jaya Negara.
Untuk diketahui, dalam masa Status Transisi Darurat ke Pemulihan selama tiga bulan ini beberapa upaya strategis akan dilaksanakan. Dalam bidang pendidikan, Pemerintah Kota Denpasar telah melaksanakan pengerjaan perbaikan infrastruktur pendidikan. Dimana, saat ini sekolah-sekolah terdampak sudah bisa digunakan. Dan di masa transisi ini, siswa terdampak akan diberikan bantuan berupa pakian, buku-buku, tas dan sepatu.
Pada bidang kesehatan, Pemerintah Kota Denpasar bersama rumah sakit negeri dan swasta di Kota Denpasar akan melaksanakan pelayanan kesehatan dengan menyasar warga terdampak. Hal ini utamanya menyasar ibu hamil, anak-anak, balita, lansia dan kelompok rentan untuk memastikan kesehatan masyarakat.
Di bidang penguatan ekonomi warga terdampak, Pemkot Denpasar akan memberikan bantuan bagi pemilik usaha dan toko-toko yang terdampak musibah banjir. Hal ini tentunya akan didahului dengan verifikasi dan validasi dengan syarat utama memiliki KTP El Kota Denpasar. Sedangkan untuk 638 pedagang di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, bantuan penguatan dan pemulihan ekonomi akan diberikan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dengan nilai total keseluruhan Rp4,6 miliar.
Baca juga :
• Bupati Badung Serahkan Hibah Rp450 Juta di Dalem Cedok Waru
• Gubernur Bali Serahkan Santunan untuk Keluarga Korban Banjir
• K3S Badung Gelar Aksi Sosial di Desa Sembung