Search

Home / Aktual / Kesehatan

35 Persen Peserta Skrining BPJS Terindikasi Gangguan Mental

Nyoman Sukadana   |    19 September 2025    |   21:03:00 WITA

35 Persen Peserta Skrining BPJS Terindikasi Gangguan Mental
Ilustrasi layanan kesehatan jiwa berbasis digital yang kini dapat diakses masyarakat melalui fitur skrining daring BPJS Kesehatan. (podiumnews)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com - BPJS Kesehatan terus memperluas akses layanan publik dengan menghadirkan fitur skrining kesehatan jiwa berbasis digital. Layanan ini tersedia secara daring melalui website BPJS Kesehatan dan dapat digunakan seluruh masyarakat, baik peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maupun non-peserta.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menegaskan bahwa kesehatan jiwa merupakan bagian penting dari transformasi layanan JKN. “Gangguan mental kita cukup besar. Dari 7.446 peserta yang mengikuti skrining online, sebanyak 2.632 atau sekitar 35 persen terindikasi mengalami gangguan mental. Ini bukan angka kecil,” ujarnya dalam Media Workshop BPJS Kesehatan 2025 bertajuk Kesehatan Jiwa adalah Hak Semua, Jumat (19/9/2025).

Fitur skrining ini menggunakan metode Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) yang direkomendasikan WHO. Peserta cukup menjawab 20 pertanyaan sederhana dengan pilihan “ya” atau “tidak”. Jika jawaban “ya” lebih dari tujuh, peserta terindikasi berisiko mengalami gangguan mental dan diarahkan untuk pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau rumah sakit sesuai domisili.

Ghufron menambahkan, skrining kesehatan jiwa kini bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu momen tertentu. “Langkah ini sejalan dengan visi BPJS Kesehatan untuk menghadirkan layanan yang lebih cepat, mudah, dan setara, sekaligus memperkuat pendekatan promotif dan preventif dalam sistem JKN,” katanya.

Selain menyediakan skrining online, BPJS Kesehatan juga memperkuat layanan digital melalui aplikasi Mobile JKN dan fitur Icare yang memudahkan akses informasi kesehatan, antrean, hingga riwayat medis peserta.

Dengan inovasi ini, BPJS Kesehatan berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan jiwa semakin meningkat, sekaligus mendorong langkah deteksi dini agar penanganan dapat dilakukan lebih tepat dan cepat.

(riki/sukadana)

Baca juga :
  • Pasien JKN Kerap Dipulangkan Dini, RS Disorot
  • Hasil Skrining: 1 Persen Penduduk Alami Depresi
  • Industri Dinilai Tutupi Gula Tinggi, Pakar Minta Cukai MBDK