Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

Bupati Badung Singgung Nama Ketut, Saat Karya di Desa Adat Kapal

Kander Turnip   |    25 September 2025    |   18:15:00 WITA

Bupati Badung Singgung Nama Ketut, Saat Karya di Desa Adat Kapal
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat menghadiri Puncak Karya Manusa Yadnya, Pitra Yadnya, dan Atma Wedana di Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali, Kamis (25/9/2025). Foto/adi

BADUNG, PODIUMNEWS.com Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri Puncak Karya Manusa Yadnya, Pitra Yadnya, dan Atma Wedana di Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali, Kamis (25/9/2025).

Karya dipuput oleh Ida Pedanda Gede Ngurah Putra Keniten, dari Griya Kediri Sangeh. Sebagai bentuk perhatian dan dukungan, Bupati menyerahkan punia sebesar Rp50 juta yang diterima langsung oleh Bendesa Adat Kapal, Ketut Sudarsana.

Dalam sembrama wecananya, Bupati Badung menyampaikan rasa bangga dan bahagia karena krama Desa Adat Kapal mampu melaksanakan yadnya besar ini. Menurutnya, karya yadnya merupakan kewajiban umat Hindu dalam menyucikan leluhur sekaligus wujud bhakti anak, cucu, dan keluarga kepada leluhur.

“Yadnya ini adalah salah satu budaya Bali yang harus kita jaga dan lestarikan, terlebih Bali merupakan daerah tujuan wisata berbasis budaya yang menjadi daya tarik wisatawan,” ucap Adi Arnawa.

Terkait musibah banjir yang terjadi 10 September lalu, Adi Arnawa mengimbau krama Badung agar tidak membuang sampah ke sungai. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat. Mari mulai belajar tidak membuang sampah ke sungai demi keselamatan kita bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati juga menyinggung fenomena menurunnya angka kelahiran anak keempat atau Ketut di Bali yang kini hanya mencapai 4%. Ia menegaskan program empat anak sangat baik demi menjaga kelestarian budaya Bali sebagai aset daerah bahkan nasional.

Sementara itu, Bendesa Adat Kapal Ketut Sudarsana melaporkan bahwa karya yadnya ini adalah program rutin Desa Adat Kapal yang digelar setiap dua tahun sekali. Tahun 2025 dilaksanakan rangkaian upacara meliputi Pitra Yadnya; Ngelangkir 147 orang, Ngelungah 24 orang, Ngaben 1 orang. Manusa Yadnya; Bayuh Oton 161 orang, Mapetik 84 orang, Metatah 191 orang dan Atma Wedana: 149 orang.

Ditambahkan, karya ini bukan hanya untuk warga Desa Adat Kapal, tetapi juga terbuka untuk umat Hindu dari luar desa. Pendanaan karya bersumber dari punia masing-masing peserta, yaitu Rp5 juta untuk Atma Wedana serta Rp500 ribu untuk Mapetik, Metatah, dan Bayuh Oton. Pertanggungjawaban dana akan disampaikan setelah karya selesai.

Turut hadir dalam kesempatan ini anggota DPRD Badung Made Suwardana, Inspektur Luh Suryaniti, Camat Mengwi Nyoman Suhartana, Lurah Kapal Nyoman Adi Setiawan, serta tokoh dan masyarakat Desa Adat Kapal.

(adi/k.turnip)

 

Baca juga :
  • Padangsambian Kelod Festival Jadi Wahana Kreativitas, Bangkitkan UMKM
  • Suko Widodo Tawarkan Tiga Pola Humas Bangun Kepercayaan
  • Bupati Badung Upasaksi Karya di Pura Kantor Perbekel Sibang Gede