Pemkot Denpasar Dorong Pelestarian Tradisi Lewat Pelatihan Banten Otonan
DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar kembali menggelar pelatihan pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Wantilan Pura Dalem Danu Taman Suci, Banjar Minggir, Kelurahan Padangsambian, Sabtu (18/10/2025).
Pelatihan yang diikuti ibu-ibu PKK ini bertujuan agar masyarakat dapat membuat Banten Otonan secara mandiri, sekaligus memahami filosofi di balik setiap rangkaian banten sesuai dengan sastra agama Hindu.
Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, dan Ketua TP PKK Kecamatan Denpasar Barat, Ny. Prima Yusswara, hadir langsung memantau kegiatan tersebut.
Dalam arahannya, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan program berkelanjutan yang difasilitasi Pemkot Denpasar sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian budaya dan nilai spiritual masyarakat Hindu.
“Jenis Banten Otonan ini sangat dibutuhkan setiap enam bulan sekali dalam memperingati hari kelahiran secara agama Hindu. Melalui pelatihan ini, kami ingin para ibu memahami cara membuat banten dengan benar serta maknanya secara filosofis,” ujar Ayu Kristi.
Sementara itu, narasumber pelatihan dari WHDI Denpasar, Ni Wayan Sukerti, menjelaskan bahwa materi pelatihan meliputi pembuatan berbagai komponen Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu seperti Pejati, Gebogan, Pengambean, Peras Soda, serta Sesayut Pebersihan dan Segehan Manca Warna.
“Pelatihan ini juga menjelaskan filosofi di balik setiap komponen banten, sehingga peserta tidak hanya bisa membuat, tetapi juga memahami makna spiritualnya,” jelas Sukerti.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini menjadi media untuk bertukar pikiran dan memperkuat rasa kebersamaan antarumat Hindu, terutama dalam melestarikan tradisi leluhur di tengah kehidupan perkotaan.
Salah satu peserta, Luh Andini, mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberi kesempatan bagi kaum ibu untuk belajar langsung dari narasumber berpengalaman.
“Kegiatan ini sangat membantu kami memahami tata cara pembuatan banten dan maknanya. Sebagai masyarakat Bali, ini penting karena kita tidak bisa lepas dari kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Denpasar dan WHDI menegaskan komitmen untuk terus menjaga harmoni antara tradisi dan modernitas, dengan menjadikan pelatihan budaya sebagai bagian dari penguatan karakter masyarakat Denpasar.
(sukadana)