Podiumnews.com / Aktual / Edukasi

Taman Mekar, Belajar Konservasi Air ala SDN 4 Munduk

Oleh Nyoman Sukadana • 02 November 2025 • 08:36:00 WITA

Taman Mekar, Belajar Konservasi Air ala SDN 4 Munduk
Taman Mekar di SDN 4 Munduk, Buleleng menjadi ruang edukasi konservasi air bagi para siswa. (foto/angga)

BULELENG, PODIUMNEWS.com - Halaman SDN 4 Munduk, Banjar, Buleleng yang sebelumnya, gersang kini tampak sejuk dan lebih hijau. Bahkan, lengkap dengan kolam ikan berikut pancurannya.

Hal ini tidak terlepas dari peran Yayasan IDEP Selaras Alam yang telah menggelontorkan hibah Rp 6 juta untuk pembangunan taman yang diberi nama Taman Mekar.

Selain untuk tempat siswa beristirahat, di taman ini para siswa yang berjumlah 96 anak diberi edukasi tentang konservasi air, komposter, hingga tanaman yang mampu menyimpan air. Seperti pohon beringin, kayu tulak, hingga pohon peji.

Plt Kepala SDN 4 Munduk, Gede Dedy Suwartawan menuturkan, bantuan dari Idep ini karena sekolahnya menjadi pemenang dalam Tirtanovasi dari Idep Foundation. “Masuk tiga besar,” tuturnya, Jumat (31/10/2025).

Lanjutnya, pembangunan Taman Mekar untuk membangun edukasi konservasi air dan ramah lingkungan digagas kepala sekolah sebelumnya, Ida Ayu Sasmita. “Beliau sudah pensiun, dan saya melanjutkan,” katanya.

Menurutnya, taman ini menyediakan tempat yang nyaman dan sejuk. Lengkap dengan meja dan kursi. “Jadi anak-anak sekarang tidak sekadar beristirahat, tapi juga sambil mempelajari tentang pentingnya konservasi air,” imbuhnya.

Terkait komposter, lanjut dia, anak-anak diajari cara memilah sampah organik dan anorganik. “Anak-anak diedukasi mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos,” tandasnya.

Sementara itu, Edward Angimoy dari Idep Selaras Alam mengatakan, lomba Tirtanovasi bertujuan agar masyarakat tidak hanya mempunyai inisiatif dalam konservasi air, tapi juga menghasilkan solusi nyata di lingkungannya.

Menurutnya, SDN 4 Munduk ini memiliki inovasi, sehingga diputuskan oleh Idep menyetujui proposal yang diajukan. Yakni tiga inovasi, yakni konservasi air, pohon bertahan di musim kering, dan menyimpan air.

“Jadi kami mendukung sekolah dalam pelayanan terbaik kepada siswa dengan menyediakan taman,” ujarnya.

Pihaknya berharap, sekolah lain turut serta melakukan edukasi konservasi sejak dini. Karena selain positif, juga bisa memunculkan kompetisi siswa. Yakni berebut agar bisa berada di taman.

“Di taman ini ada waste management, komposter, hingga informasi penting tentang konservasi air. Menurut kami pendekatan sederhana tapi inovatif tentang konservasi air dan bisa dilihat langsung, ini sangat penting,” katanya.

Selain mendukung Taman Mekar, Idep juga membangun sumur imbuhan di sekolah ini. “Biayanya kurang lebih Rp 50 juta, dan kedalamannya 32 meter,” tandasnya.

Sumur imbuhan berfungsi untuk menyuntikkan air ke kedalaman tanah untuk menjamin ketersediaan di lapisan Aquifer, lapisan batuan atau tanah yang dapat menyimpan dan mengalirkan air tanah sehingga ketersediaan air di seluruh Bali lebih terjamin.

Selain SDN Munduk, sekolah pemenang Tirtanovasi lainnya adalah SMA Negeri 1 Penebel, Tabanan menerapkan Sistem Tower Ganda, yaitu dua menara air untuk menampung air hujan dan mendaur ulang air limbah cuci tangan. Air limbah disaring menggunakan lapisan arang, pasir, dan kerikil, lalu dimanfaatkan kembali untuk penyiraman tanaman.

Kemudian, SD Negeri Besan di Dawan, Klungkung yang mengembangkan sistem Taman Hujan Sekolah untuk menampung air hujan dari atap ruang kelas dan menyalurkannya ke taman resapan. Air hasil penampungan dimanfaatkan untuk irigasi kebun sekolah, penyiraman tanaman, serta pemeliharaan fasilitas sanitasi.

(angga/sukadana)