Peringati HUT ke-48, PDIP Bali Gelar Workshop Desain Endek dengan Teknik Digital

Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Bali Ny. Putri Koster mengatakan bahwa endek merupakan warisan leluhur yang  mesti dilestarikan khususnya oleh kalangan generasi muda. Sedangkan tugas para generasi seperti dirinya adalah meneruskan pengetahuan dan skill yang dimiliki kepada generasi muda.

“Bagaiman sekarang membuat generasi muda itu bisa bangga menggeluti kerajinan endek. Misalnya menjadi penenun itu keren,” ujarnya.

Sebab apabila tidak dilestarikan, pihaknya khawatir endek Bali berangsur-angsur akan punah di tempat kelahiran aslinya. Padahal di sangat sedikit daerah yang memiliki memiliki tradisi kain endek seperti halnya di Bali.m

“Jangan sampai nanti malah dipatenkan dan klaim pihak Negara lain sebagawai produk warisan budaya mereka,” ujarnya mengingatkan.

Oleh karena itu, diperlukan sistem yang tepat untuk menjaga dan melestarikannya. Salah satunya, deengan regenerasi. Maka itu, pihaknya pun mengapresiasi para peserta workshop sebagian berasal dari kalangan generasi muda. “Harus anak muda agar proses regenerasi bisa berjalan,” sebutnya.

Selanjutnya kalangan muda mengembangkannya dengan menggunakan perkembangan teknologi digitalisasi. Misalnya untuk pengembangan motif tenun ikat Bali sesuai dengan perkembangan zaman. “Digitalisasi akan menciptakan motif-motif endek yang bisa menjadi kebanggaan bagi kita,” ujarnya.

Sementara itu sebelumnya, Koordinator Lomba Desain Kreatif Motif Endek Bali Ketut Suryadi bahwa kegiatan ini untuk mematangkan pengetahuan dan skill peserta lomba dalam hal desain dan pewarnaan endek Bali.

“Pada saat lomba, banyak peserta yang belum memahami teknik desain digital dan harmoni pewarnaan yang baik. Karena itulah, digelar workshop ini sehingga para perajin khususnya di produksi endek Bali memiliki pemahaman soal desain dan pewarnaan,” terangnya.

Kegiatan ini kata dia, diawali dengan lomba yang dimulai sejak awal Mei dengan memunculkan tiga peserta terbaik di tiap kabupaten. Semua peserta yang berjumlah 27 peserta masuk alam grand final di tingkat provinsi. “Dari 27 peserta ini dicari 3 pemenang dan satu peserta favorit,” tegasnya.

Selain Ketua Dekranasda Bali Ny. Putri Koster, workshop juga menampilkan pakar motif endek Bali Nyoman Sudira dan pakar pewarnaan Made Gunawan. Acara ini dihadiri 102 peserta namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena setiap peserta wajib mengikuti rapid test antigen dengan hasil negatif. (ISU/PDN)

Baca juga: Bambang Soesatyo: Puluhan Juta Data WNI Disimpan Asing