Podiumnews.com / Aktual / Edukasi

Komunikasi Keluarga Salah Satu Upaya Pencegahan Anak Terjerumus Narkoba

Oleh Podiumnews • 05 Juli 2021 • 22:39:39 WITA

Komunikasi Keluarga Salah Satu Upaya Pencegahan Anak Terjerumus Narkoba
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster dan Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif RRI Denpasar untuk mensosialisasikan Peran PKK dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, di studio RRI, Denpasar, Selasa (5/7/2021).

DENPASAR, PODIUMNEWS.com -  Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster menggandeng Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra menggelar dialog interaktif RRI Denpasar untuk mensosialisasikan Peran PKK dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, di studio RRI, Denpasar, Selasa (5/7/2021).

Dengan dimoderatori Paul Suardi, Ny. Putri Koster menjelaskan, salah satu Program Pokok PKK adalah sosialisasi tentang pendidikan dan keterampilan bagaimana peranan seorang ibu dalam menerapkan pola asuh yang baik untuk mencetak generasi penerus yang kompeten.

“Dalam Program Pokok PKK sudah dijelaskan, para ibu punya peranan signifikan untuk mencetak generasi bangsa, terutama bagaimana menjauhkan anak kita dari narkoba,” katanya.

Apalagi pada era digital ini kata dia, para ibu perlu menerapkan komunikasi yang baik dengan anak, sehingga ketika terdapat hal mencurigakan dari sang anak, maka orang tua pun terutama Ibu cepat menyadarinya.

“Kita harus bisa menjadi tempat curhat anak, bangun keterbukaan sedari kecil, sehingga anak-anak merasa nyaman dan mau terbuka,” ujarnya sembari mengatakan agar para Ibu selalu menciptakan situasi rumah yang nyaman demi melindungi anak-anak juga.

Selain itu, ia pun mendorong para ibu untuk memahami psikologis, minat dan bakat anak-anak mereka agar tidak memaksakan kehendak terhadap anak-anak.

“Jika kita paksakan keinginan kita, ternyata anak tidak suka, mereka akan stres malah takutnya lari ke hal-hal yang tidak diinginkan seperti narkoba,” terangnya.

Selain keluarga sebagai benteng pertama, Ny. Putri Koster berpendapat pencegahan dapat dimulai dari tingkat desa. Apalagi Bali berbasis desa pakraman, dapat membuat perarem di setiap desa tentang bahaya narkoba. Selain itu, ia juga mengatakan, kader PKK tersebar hingga tingkat desa, sehingga BNN dan PKK bisa berkolabirasi mensosialisasikan ke desa-desa.

“Kami PKK punya media, punya kader hingga tingkat keluarga. Namun kami bukanlah profesional di bidang ini. Sehingga dengan menggandeng BNN kami bisa mensosialisasikan bahaya narkoba dengan lebih efektif lagi,” tandasnya.

Sementara Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra mengapresiasi berbagai program PKK dalam pendidikan karakter keluarga. Menurutnya ini merupakan kesempatan bagus dapat berkolaborasi dengan Bunda Putri sebagai Ketua TP PKK, sehingga BNN bisa menembus lapisan desa bahkan keluarga.

Ia juga menjelaskan, bahwa saat ini BNN mempunyai berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi peredaran narkoba. “Pertama kami sebut sebagai hard power yaitu keras terhadap bandar dan pengedar dengan menangkap dan menghukum sesuai undang-undang yang berlaku bahkan mereka juga dimiskinkan,” jelasnya.

Selanjutnya ada juga soft power yaitu menfasilitasi korban narkotika terutama anak muda agar mendapat rehabilitasi secara gratis dan dibiayai negara. “Kita rehab hingga sembuh, tenang saja itu dibiayai negara. Bahkan kami menjamin privasi mereka, tidak akan disebar. Kami juga menjamin jika mereka masih sekolah atau kuliah, mereka bisa kembali ke sekolah atau kampusnya dan tida kena DO,” imbuhnya.

Menurutnya upaya preventif tersebut diperlukan demi mencegah para pemakai berubah menjadi pengedar. Untuk itu, ia meminta peranan para Ibu untuk jeli melihat perubahan anak. Jika memang terbukti menjadi korban narkotika, ia juga berharap agar para Ibu tidak malu atau menutupi, tinggal bawa saja ke kantor BNN, dan BNN akan memfasilitasi untuk upaya rehabilitasi. (ISU/PDN)