Hadiri Agripreneur Festival Petani Mandiri, Gubernur Koster: Pertanian Organik Langkah Tepat Jaga Ekosistem
TABANAN, PODIUMNEWS.com - Menjaga unsur alam yang ada di Bali, dengan tetap berpegang teguh terhadap Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan keenam sad kerthi di dalamnya, merupakan suatu kewajiban bagi seluruh masyarakat sebagai upaya dalam menjaga keharmonisan dan keseimbangan Bali beserta alam dan isinya. Termasuk menjaga keseimbangan dan perkembangan di sektor pertanian.
Demikian Gubernur Wayan Koster mengingatkan dalam sambutannya ketika menghadiri acara Agripreneur Festival Petani Mandiri yang bertemakan Maju Sejahtera Tanpa Subsidi dan bertajuk “Petani Maju, Petani Bersatu, Mandiri Sejahtera Tanpa Bergantung Subsidi” di Jatiluwih Space, Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis (1/12).
Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Bupati Tabanan Komang Sanjaya, turut hadir Staf Khusus Kepresidenan RI, Kepala Badan BNPPSDMP Kementerian Pertanian, Sekda Tabanan, para Kepala OPD terkait, para Instansi Vertikal, Founder Petani Muda Keren (PMK) dan para anggota PMK seluruh Bali.
“Pertanian yang berkembang haruslah pertanian yang tidak boleh mematikan unsur kehidupan lainnya, dan itulah pertanian organik. Pertanian organik adalah langkah yang tepat untuk menjaga ekosistem itu sendiri, untuk menjaga kualitas tanah yang sehat dan berkualitas,” papar Gubernur asal Desa Sembiran Buleleng ini.
Selain pertanian organik, Gubernur Wayan Koster juga menitikberatkan kebutuhan vital masyarakat yakni pangan, energi dan air. “Untuk itu, hal ini harus dijaga dengan baik dan tidak cemar, maka diperlukan kebijakan perlindungan danau, sungai dan laut dengan peraturan Gubernur Bali. Sebab Bali merupakan satu-satunya provinsi yang mempunyai peraturan daerah system peraturan organik. Ini akan saya wujudkan betul, niat saya adalah Bali ini menjadi pulau organik,” ucapnya.
Untuk mewujudkannya, Gubernur Koster meminta semua harus bekerja sama dengan baik dan menjalankan secara tertib. “Untuk membangun Bali lebih progresif secara utuh dan bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Bali, kerja sama ini sangat diperlukan supaya Bali kedepannya lebih baik, eksis sepanjang jaman secara berkelanjutan,” ungkap Koster.
Berkaitan dengan hal tersebut juga, dalam Agripreneur Festival Petani Muda Mandiri ini, mengedepankan konsep Petani sebagai Penjaga Tanah Air Negara Indonesia, yang harus mampu berdaulat menjadi petani yang maju, mandiri dan modern. Dengan bertani yang selaras alam serta bertani smart dengan smart farming.
Bertani yang selaras dengan alam yakni penjagaan lingkungan oleh para petani dengan bertani organik yang hasil taninya tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh namun juga lebih ramah lingkungan.
Sementara itu, Bupati Sanjaya sangat mengapreasiasi langkah-langkah ini, terutama saat melihat kondisi alam di Tabanan yang masih tergolong asri dengan garis wilayah agraris, hamparan pegunungan dan sawah yang sejuk. Pun, mayoritas masyarakat yang 75%-nya berprofesi sebagai petani. Langkah-langkah yang diambil oleh para Petani Muda ini, bagi Sanjaya, merupakan terobosan yang sangat baik. Bertani secara organik pastinya memiliki manfaat yang luar biasa dalam menjaga kondisi alam di Tabanan juga dengan varietas tani yang beragam.
Dalam kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Pemberian Penghargaan dari Petani Muda Keren kepada Gubernur Bali dan 10 Petani Terbaik, serta penandatanganan MOU antara PMK dengan Staf Khusus Kepresidenan serta penyerahan bibit jeruk dari PERHOTI dan PMK kepada Kepala Desa Tembok. (Ady/Sut)