Podiumnews.com / Aktual / Edukasi

Putri Koster: Keluarga Miliki Peran Penting Sosialisasikan Bahaya Rabies

Oleh Podiumnews • 28 Januari 2023 • 21:54:00 WITA

Putri Koster: Keluarga Miliki Peran Penting Sosialisasikan Bahaya Rabies
Ny Putri Koster saat menjadi narasumber dialog Dialog Interaktif Bali TV, Perempuan Bali Bicara Jumat (Sukra Pon, Medangsia) 27 Januari 2023. (Foto: ist)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Penyakit rabies memang mematikan, namun hal itu masih bisa dicegah jika dilakukan upaya penanganan yang tepat. Hal itu disampaikan oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster saat menjadi narasumber dalam Dialog Interaktif Bali TV, Perempuan Bali Bicara Jumat (Sukra Pon, Medangsia) 27 Januari 2023.

Menurutnya, kuncinya adalah jangan lalai menjalankan protokol kesehatan pencegahan rabies. “Ujung tombaknya adalah masyarakat,” ungkap  Putri Koster.

Ia menegaskan, keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan pemahaman mengenai bahaya Rabies. “Jadi keluarga harus berpartisipasi aktif. Ini sudah 15 tahun Bali tidak lagi bebas rabies, sebelumnya Bali itu bebas rabies. Tidakkah kita rindu untuk mengembalikan Bali yang bebas rabies?,” imbuhnya.

Sebagai salah satu program pokok PKK yaitu program kesehatan, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, Ia mengajak peran aktif masyarakat khususnya seluruh anggota PKK dalam mengantisipasi penyebaran Rabies di masyarakat melalui lingkup paling kecil yaitu keluarga. “Peranan aktif dari keluarga itu mulai dari hulunya. Kalau kita sayang binatang itu rawat dia, tidak cukup hanya rawat luarnya tapi juga jangan diliarkan karena ketika dia ketemu dengan anjing liar makan kemungkinan akan tertular virus dan penyakit yang bisa dibawa ke rumah,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menyampaikan bahwa ciri-ciri anjing yang terjangkit rabies (Anjing gila) adalah ekor melengkung ke bawah, pendiam, tidak suka sinar matahari, tidak suka keramaian, selalu bersembunyi di semak-semak, mengeluarkan air liur berlebih dan akan berusaha mengejar dan menggigit orang sekitar.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom menyampaikan bahwa Rabies adalah sebuah penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat di dalam otak manusia. Sedangkan ciri-ciri orang yang terkena rabies hampir sama dengan hewan pembawa virus rabies (HPR) hanya saja masa inkubasi virus pada manusia baru terlihat selang 2 minggu hingga 2 bulan dari terjadinya gigitan. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh dan lokasi gigitan.

“Orang yang terinfeksi virus Rabies akan mulai merasakan demam, sakit tenggorokan, muntah tapi yang lebih ekstrim lagi dia sama seperti anjing gila juga takut sinar, takut air, takut keramaian, jadi dia inginnya menyendiri, dan yang paling fatal itu kalau sudah timbul gejala klinis itu hampir 100% akan menyebabkan kematian,” ungkap Gede Anom. (ady/sut)