44 Tonggak Peradaban Bali Era Baru, Capaian Gubernur Koster di Tahun 2022
DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Tahun 2022 merupakan Tahun Ke-empat Kepemimpinan Gubernur Koster bersama Wakil Gubernur, Tjok Oka Sukawati. Sampai tahun 2022, atas kerja ekstra keras berbagai kemajuan dan pencapaian kinerja pembangunan Bali sebagai implementasi Visi: Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju BALI ERA BARU, benar-benar telah diwujudkan secara nyata.
Pada Pidato Akhir Tahun 2022, Gubernur Koster menyampaikan pencapaian-pencapaian yang telah diraih selama ini. Mulai dari Kita mampu menangani Pandemi COVID-19 dengan strategi paling efektif, sehingga Provinsi Bali meraih kategori terbaik, begitu juga pencapaian vaksinasi termasuk vaksinasi booster (lebih dari 80%), Bali merupakan Provinsi kategori tercepat dan tertinggi di Indonesia.
Sejalan dengan kinerja penanganan Pandemi COVID-19 yang efektif dan pencapaian vaksinasi yang tinggi, Bali kembali dipercaya menjadi daerah yang nyaman, aman, dan kondusif untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Bahkan Titiang berani menerapkan kebijakan tanpa karantina mulai 7 Maret 2022, pertama di Indonesia atas persetujuan Pemerintah Pusat.
“Pada saat bersamaan, Titiang juga terus melakukan komunikasi dan lobi secara intensif dengan Pemerintah Pusat agar diijinkan menambah penerbangan internasional langsung ke Bali, saat ini sudah mencapai 29 Maskapai, karena sangat diharapkan oleh pelaku usaha pariwisata. Kebijakan tanpa karantina dan banyaknya penerbangan internasional ke Bali inilah yang menjadi momentum baru pemulihan pariwisata Bali,” ungkapnya.
Dampaknya langsung terlihat, sampai bulan Desember tahun 2022 ini, kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Bali terus meningkat. Berdasarkan data dari Angkasa Pura I, sampai saat ini rata-rata kedatangan wisatawan domestik sekitar 12.000 per hari dan wisatawan mancanegara sekitar 11.000 per hari, dengan kecendrungan terus menigkat.
Sejak Januari sampai tanggal 28 Desember 2022, jumlah wisatawan domestik sebanyak 3,9 juta orang (37,1% dari situasi normal pada tahun 2019), dan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 2,3 juta orang (36,5% dari situasi normal pada tahun 2019). Astungkara berkat restu Alam Bali, pemberlakuan kebijakan tanpa karantina, yang diiringi meningkatnya interaksi wisatawan dengan masyarakat Bali, sampai saat ini, Pandemi COVID-19 di Bali tetap dapat dikelola dengan baik dan terkendali, yang sebelumnya dikhawatirkan banyak pihak.
Pulihnya pariwisata Bali berdampak langsung pada pemulihan perekonomian Bali, secara bertahap bangkit kembali. Hal ini ditandai dengan data dinamika perekonomian Bali dalam masa Pandemi COVID-19 oleh Badan Pusat Statistik: pada tahun 2020, mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dengan rata-rata sebesar -9,31% dan pada tahun 2021 masih mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dengan rata-rata sebesar -2,47%. Pada tahun 2022 ini, perekonomian Bali sudah tumbuh positif: pada triwulan I mengalami pertumbuhan sebesar 1,43%; pada triwulan II sebesar 3,05%; dan triwulan III sebesar 8,09% (YoY).
Pemulihan pariwisata Bali dan perekonomian Bali yang jauh lebih cepat dan lebih tinggi, merupakan suatu lompatan yang melampaui target yang telah ditentukan. Lompatan ini mendapat apresiasi dari banyak pihak di dalam negeri dan dunia internasional. Kini, seluruh pelaku usaha pariwisata di Bali telah tersenyum berseri kembali; hunian hotel sudah penuh, restoran ramai pengunjung, juga objek wisata dikerumuni lagi. Titiang telah mendapat laporan dari pelaku usaha pariwisata, mulai Desember 2022 sampai Maret 2023, pesanan kamar hotel semakin meningkat.
Momentum yang sangat penting dan pertama kali dilaksanakan di Bali adalah Pertemuan Puncak Presidensi G-20 tanggal 15-16 November 2022. Pertemuan Puncak Presidensi G-20 dihadiri langsung oleh 17 Kepala Negara G-20, 3 Menteri Luar Negeri Wakil Kepala Negara G-20, 9 Kepala Negara Undangan, serta 14 Pemimpin Organisasi/Lembaga Internasional. Sebagai Gubernur, oleh Pemerintah Pusat Titiang diajak terlibat aktif menyiapkan infrastruktur dan sarana-prasarana untuk mendukung kelancaran Presidensi G-20 dengan anggaran lebih dari Rp 800 Milyar sepenuhnya bersumber dari APBN.
“Titiang juga diberi kehormatan untuk menyambut kedatangan dan melepas Kepala Negara dan Tamu Negara yang menghadiri Pertemuan Presidensi G-20. Semua Kepala Negara dan Tamu Negara yang hadir menyampaikan kesan bahwa Pertemuan Presidensi G-20 di Bali: penyelenggaraan dan hasilnya sukses luar biasa, excellence, Alam Bali sangat indah, keramah-tamahan masyarakat Bali sangat tinggi, dan Budaya Bali sangat unik. Sukses luar biasa Pertemuan Presiden G-20 ditandai tercapainya kesepakatan Deklarasi Bali yang bersejarah,” tambahnya.
Nama Bali semakin harum dan menggema, menjadi pusat perhatian dunia. Bali meneguhkan diri sebagai Bali Padma Bhuwana: Bali Pusat Peradaban Dunia. Sisi lain dari Pertemuan Puncak Presidensi G-20, Kita berhasil mempromosikan Endek Bali, yang dipakai oleh semua Kepala Negara dan Tamu Negara pada Gala Dinner tanggal 15 November 2022.
Anugerah luar biasa dari Alam Bali, bahwa pada Gala Dinner di ruang terbuka Garuda Wisnu Kencana berlangsung dalam suasana cuaca cerah, tidak turun hujan, walau di banyak tempat terjadi hujan lebat. Masalah cuaca dan kemungkinan terjadinya hujan, menjadi kekhawatiran besar sehingga dibahas pada setiap rapat persiapan acara. Rangkaian Pertemuan Presidensi G-20 berkontribusi besar dalam percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali. Selain itu, Pertemuan Presidensi G-20 merupakan promosi luar biasa untuk Bali di dunia internasional.
“Titiang juga perlu menyampaikan, telah menghadiri acara United Nations, Groundwater Summit 2022, tanggal 7-8 Desember 2022, di Markas Besar UNESCO, Paris. Titiang memberi sambutan untuk memastikan bahwa Bali sangat siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum Ke-10, tanggal 18-24 Mei tahun 2024, pertemuan sangat besar akan dihadiri lebih dari 30.000 orang peserta. Pada saat memberi sambutan, secara khusus Titiang memperkenalkan Arak Bali, sebagai minuman yang diproses secara tradisional, cita rasa dan kualiatasnya tidak kalah dengan Sake-Jepang, Soju-Korea, dan Whiskey-Eropa. Diakhir acara dilaksanakan Cocktail Party dengan Arak Bali, para peserta dari berbagai negara memberi respon bahwa ternyata memang Arak Bali lezat dan berkualitas,” ungkapnya.
Selain itu, Gubernur Koster bersama Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ibu Putri Koster, melakukan pertemuan dengan Manajemen Rumah Mode Christian Dior untuk menindaklanjuti kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dan Christian Dior berkaitan dengan penggunaan Endek Bali. Telah disepakati, Christian Dior akan berkunjung ke Bali, kemudian akan mengundang para IKM/UMKM Bali untuk mengikuti pelatihan di Rumah Mode Christian Dior tahun 2023. Pada kesempatan itu juga, Ketua Dekranasda Provinsi Bali, menyelenggarakan fesyen, menampilkan busana berbahan Tenun Endek Bali/Tenun Tradisional Bali, hasil karya 4 Designer Muda asli Bali.
Acara fesyen yang didukung oleh BPD Bali, Perusda Bali, dan balimall.id, serta difasilitasi Duta Besar Indonesia untuk Paris berlangsung dengan sangat sukses dan mendapat apresiasi dari perwakilan Christian Dior yang secara khusus hadir pada acara tersebut. Inilah aksi nyata, untuk mengangkat kekuatan produk lokal Bali dihadapan masyarakat internasional, seperti Arak Bali dan Endek Bali, sehingga naik kelas.
Kita juga patut bersyukur bahwa sepanjang tahun 2022, pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis yang monumental, fundamental, dan bersejarah yang memerlukan aggaran sangat besar tetap berlangsung, bahkan sebagian sudah selesai, meskipun ada hambatan keterbatasan anggaran dalam masa Pandemi COVID-19. Antara lain, yaitu:
- Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem, dengan anggaran Rp 884 Milyar, terus berjalan dan akan selesai tuntas bulan Februari 2023.
- Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, terus berlangsung: pembebasan lahan dan pematangan lahan dengan anggaran Rp 1,5 Triliun selesai Desember 2022, dilanjutkan pembangunan fisik pada zona inti dengan anggaran sekitar Rp 1 Triliun, mulai tahun 2023.
- Pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwi, sampai Desember 2022 sudah selesai pada titik 3-8, akan dilanjutkan tahun 2023 pada titik 9-10, dan tahun 2024-2025 pada titik 11-12. Total anggaran yang diperlukan sekitar Rp 1,6 Triliun, untuk pembebasan lahan sekitar Rp 500 Milyar bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali, dan Rp 1,1 Triliun bersumber dari APBN Kementerian PUPR RI.
- Pembangunan 3 Pelabuhan sekaligus: Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, dengan total anggaran Rp 563 Milyar sepenuhnya bersumber dari APBN Kementerian Perhubungan RI. Pembangunan sudah selesai pada Bulan Oktober 2022 dan telah diresmikan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo, pada tanggal 9 November 2022.
- Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng, dengan anggaran sekitar Rp 450 Milyar, sepenuhnya bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali, sedang berlangsung dan direncanakan selesai Agustus 2023.
- Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng, dengan anggaran Rp 794 Milyar, dan pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar, dengan anggaran Rp 1,8 Triliun, sehingga total menjadi Rp 2,594 Triliun sepenuhnya bersumber dari APBN Kementerian PUPR RI. Bendungan Tamblang sudah selesai tahun 2022, Bendungan Sidan akan selesai tahun 2023.
- Pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 km, menghubungkan Gilimanuk-Mengwi, dengan anggaran sekitar Rp 24 Triliun yang bersumber dari investasi.
Hal utama yang perlu Titiang sampaikan pada kesempatan yang penting ini, yakni Pencapaian Pembangunan Bali pada Periode Pertama Kepemimpinan Titiang bersama Wakil Gubernur, Bapak Tjok Oka Sukawati. Pencapaian Pembangunan Bali mencakup 5 Bidang Prioritas, yang sebagian merupakan kelanjutan pembangunan bersifat reguler yang merupakan pelaksanaan urusan dan kewenangan Pemerintah Provinsi.
Khususnya dalam bidang pendidikan, guna meningkatkan daya tampung dan mutu pendidikan, Titiang telah dan sedang membangun sebanyak 17 SMA/SMK baru, guna meningkatkan layanan siswa baru yang diterima. Selain itu, mulai tahun 2023, Titiang memberlakukan kebijakan baru memberikan bantuan biaya pendidikan dan perlengkapan siswa kepada 10.000 siswa miskin/sangat miskin dan bantuan biaya pendidikan kepada 500 mahasiswa miskin di seluruh Bali dengan anggaran sebesar Rp 21,2 Milyar.
Dengan itikad dan tekad kuat, Titiang menyelenggarakan Kebijakan dan Program Baru yang bersifat genial, original, inovatif, visioner, fundamental, monumental, dan bersejarah. Keseluruhan kebijakan dan program baru dimaksud berdampak luas pada perubahan tatanan kehidupan masyarakat Bali, menjadi sumber penghidupan baru masyarakat Bali, bersifat produktif yang secara langsung meningkatkan kapasitas dan nilai tambah ekonomi lokal Bali, serta meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Bali Niskala- Sakala.
Kebijakan dan Program Baru dimaksud, merupakan implementasi Visi “NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju BALI ERA BARU, yang mencakup: Penguatan dan Pemajuan Adat – Budaya; Pelindungan Kekuatan dan Keindahan Alam Bali; Tranformasi Perekonomian dengan Ekonomi Kerthi Bali; Mendorong Penggunaan Produk Lokal Bali; Pemajuan Pendidikan dan SDM Bali Unggul; Menjadikan Bali Pulau Digital; Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Strategis Monumental; dan Menyelenggarakan Bali Good Governance.
Kebijakan dan program baru ini benar-benar merupakan sesuatu yang esensial: dari sebelumnya hanya wacana akhirnya terwujud nyata; dari tidak mungkin menjadi mungkin; dari tidak pernah ada menjadi nyata; bahkan dari yang sama sekali tidak pernah terpikirkan, kini hadir di depan mata memberi masa depan baru. Pencapaian seluruh Kebijakan dan Program Baru dimaksud, atas restu Alam Bali, Astungkara telah diwujudkan secara nyata dalam 44 Tonggak penting, yang Titiang berikan nama 44 Tonggak Peradaban sebagai Penanda Bali Era Baru.
Titiang memastikan bahwa seluruh Kebijakan dan Program Baru yang mewujud dalam 44 Tonggak penting, terlaksana secara sistematis, masif, menyeluruh, permanen dan berkelanjutan, karena telah Titiang buatkan 47 bentuk regulasi berupa Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur, serta dilengkapi dengan Surat Edaran Gubernur Bali.
Seluruh capaian Kebijakan dan Program Baru ini, sepenuhnya Titiang dedikasikan dan wariskan kepada seluruh Krama dan generasi penerus Bali dalam menjaga keseimbangan Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali, Genuine Bali; memenuhi kebutuhan, harapan, dan aspirasi Krama Bali dalam berbagai aspek kehidupan; dan mengantisipasi munculnya permasalahan dan tantangan baru dalam tataran lokal, nasional, dan global di masa yang akan datang. (ady/sut)