Seratusan Pendaftar SNBP Undiksha Terindikasi Tak Valid
SINGARAJA, PODIUMNEWS.com - Seratusan pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Penerimaan Mahasiswa Tahun Akademik 2023/2024 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dokumen persyaratannya terindikasi tidak valid.
Atas hal tersebut, Undiksha memberikan kesempatan untuk melakukan penyanggahan sekaligus melakukan verifikasi kembali. Hal ini berlangsung, Senin (5/6/2023).
Dokumen yang diverifikasi kembali meliputi nilai raport pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang tidak sesuai dengan scan nilai raport yang diunggah, dokumen Ijazah/SKL serta surat keterangan sehat atau buta warna tidak lengkap/tidak sesuai.
Verifikasi ini mendapat pemantauan dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha Prof Dr Gede Rasben Dantes.
Prof Rasben didampingi Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Dr I Made Yasa menyampaikan, verifikasi ini dilakukan untuk memfasilitasi para calon mahasiswa yang memiliki kendala dalam proses verifikasi pada sistem, di samping merupakan mandat.
Ia menegaskan, verifikasi ini sangat perlu dilakukan mengingat dokumen berupa raport, ijazah/SKL, maupun surat keterangan sehat dan buta warna menjadi indikator dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru, khususnya melalui jalur SNBP.
“Jadi universitas melakukan verifikasi apakah nilai yang terinput pada PDSS itu sama dengan yang asli,” ungkap Prof Rasben, Senin (5/6/2023) di Singaraja.
Disampaikan lebih lanjut, Undiksha menyiapkan dua skema verifikasi ini, yaitu secara luring bagi calon mahasiswa yang berada di lingkungan wilayah Provinsi Bali dan secara daring bagi yang berada di luar wilayah Bali.
Berdasarkan data, calon mahasiswa yang diterima melalui SNBP sebanyak 787 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 131 orang yang harus melakukan verifikasi kembali. Bagi calon mahasiswa yang tidak datang secara luring maupun daring akan dianggap mengundurkan diri.
“Bagi yang tidak datang secara luring maupun daring kami anggap mereka mengundurkan diri. Saya kira ini amat penting dilaksanakan,” tegasnya.
Diharapkan ke depan, penginputan dokumen pada sistem pendaftaran penerimaan mahasiswa baru dapat menjadi perhatian serius dan dicermati oleh para calon peserta maupun pihak sekolah agar tidak terjadi kesalahan yang sama. (suteja)