Mantan Pekerja Migran Diajari Buka Usaha
SINGARAJA, PODIUMNEWS.com – Sebanyak 20 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna dilatih di Buleleng dilatih menjadi wirausaha. Mantan pekerja migran ini diajarkan agar dapat mengelola keuangan untuk membuka usaha sendiri setelah pulang dari kerja di luar negeri.
Pelatihan pemberdayaan pekerja migran selama empat hari ini digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang dimulai pada Selasa (13/6/2023).
Ditemui usai pembukaan pelatihan, Kadisnaker Buleleng Komang Sumertajaya menyebutkan dari 20 peserta itu terdiri dari 16 orang PMI Purna dan 4 orang keluarga PMI yang berasal dari Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Mereka akan diajarkan makan pecking berupa sambal embe, bawang goreng dan sambal teri kacang oleh salah satu mantan pekerja migran Gede Nova Sumianta yang sudah memiliki usaha sendiri.
"Pascabekerja di luar negeri, mereka diharapkan memiliki penghasilan dengan membuka usaha secara mandiri di tanah kelahiran,” ujarnya.
Untuk mendukung kesuksesan pelatihan, Disnaker Buleleng juga melibatkan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskopukm) Buleleng dan Bank BPD Cabang Singaraja agar pelatihan dapat berdampak maksimal bagi mantan pekerja migran dibina.
"Saya ingin peserta mengikuti dengan serius agar bisa bermanfaat nantinya,” ucap Sumerjaya seraya berharap usai pelatihan peserta dapat segera menerapkan keterampilan telah didapat. “Cermati dan pelajari pontensi lingkungan masing-masing dan mulailah berwirausaha serta ciptakan lapangan pekerjaan."
Di tempat yang sama, perwakilan dari BP2MI Soleh Hidayat menyampaikan pelatihan ini merupakan prioritas nasional untuk mengembangkan bisnis bagi para PMI purna dan dapat meningkatkan ekonomi dimasyarakat untuk membuka peluang dalam berwirausaha.
Dirinya mengaku sangat menyambut baik kegiatan ini, tapi sangat disayangkan Provinsi Bali hanya mendapatkan jatah 2 paket untuk mengadakan pelatihan mengingat PMI purna sangat banyak ada di daerah lain. “Ke depan diharapkan akan lebih bersinergi lagi dalam peningkatan pemberdayaan PMI purna yang mandiri dalam berwirausaha,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Balai Pelayanan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali Anak Agung Gde Indra mengatakan dipilihnya Kabupaten Buleleng sebagai tempat di pelatihan PMI purna dikarenakan Buleleng menduduki peringkat teratas terhadap kabupaten yang paling banyak memiliki PMI.
“Sekiranya dari pelatihan ini dapat mematik dan merangsang keluarga yang ditinggalkan atau PMI purna untuk bisa mengelola penghasilnya yang benar dengan cara berwirausaha,” pesannya. (sut)