Podiumnews.com / Aktual / News

Bau Busuk, TPST Kesiman Disetop Sementara

Oleh Editor • 23 Juli 2023 • 18:25:00 WITA

Bau Busuk, TPST Kesiman Disetop Sementara
Wawali arya Wibawa tinjau dan berdialog dengan warga sekitar TPSP Kesiman Kertalangu, Minggu (23/7/2023) di Denpasar. (foto/adhi)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Operasional Tempat Pembuangan Sampah Terpadi (TPSP) Kesiman Kertalangu disetop sementara. Hal ini menyusul protes warga sekitar tentang adanya bau busuk sampah yang ditimbulkan.

Sebelum pengangkutan sampah disetop sementara, Wakil Walikota (Wawali) Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa turun langsung menemui warga sekitar, pada Minggu (23/7/2023), sehari usai menemui masyarakat Banjar Biaung.

Wawali Arya Wibawa meninjau juga kondisi di TPST Kesiman Kertalangu. Usai peninjauan, dilanjutkan dialog penentuan langkah jangka pendek untuk mendukung optimalisasi operasional TPST serta penanganan bau sampah.

Pada dialog itu, Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna mengatakan, bau sampah yang dikeluhkan masyarakat saat ini bersumber dari dua aktifitas utama. Yakni endapan sampah dan proses pengeringan sampah. Kedua proses dan kondisi inilah yang menimbulkan bau yang tidak sedap, terlebih angin yang berhembus kencang.

"Ada dua hal yang mengakibatkan bau sampah ini, yaitu pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan penguapan," ujarnya.

Sejalan dengan Bendesa Adat Kesiman, Wawali Arya Wibawa mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola tentang komitmen awal. Dimana pengolahan sampah di TPST Desa Kesiman Kertalangu tidak menimbulkan polusi bau.

Dikatakannya, permasalahan sampah saat ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar. Namun demikian, keluhan masyarakat terkait bau juga penting lantaran berpengaruh terhadap kenyamanan masyarakat.

"Tujuan kami ke sini mengajak masyarakat untuk meninjau TPST, dan agar pengelola mendengarkan langsung keluhan masyarajat sekitar, dan di sini juga kami berdiskusi mencari solusi terbaik, sehingga penanganan sampah tetap optimal dan masyarakat tidak terganggu," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, sebagai langkah awal, Pemkot Denpasar telah menghentikan atau menyetop sementara pengangkutan sampah ke TPST Kesiman Kertalangu. Hal ini sembari menunggu proses optimalisasi pengolahan dengan peningkatan mesin, termasuk juga inovasi dan opsi yang ditawarkan oleh CMPL selaku pengelola.

"Untuk sementara kita hentikan dulu, sampah sementara kita bawa ke TPA Suwung. Kami sudah minta agar dioptimalkan, baik itu mesin dan pengolahannya, sembari mencari solusi jangka panjang," kata Arya Wibawa.

Pihaknya juga mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola TPST Kesiman Kertalangu agar bekerja serius dan tidak main-main. Hal ini terutama merealisasikan komitmen awal pengolahan sampah tanpa bau sesuai janji dengan masyarakat sekitar saat sosialisasi.

"Kami harus mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola TPST agar bekerja lebih optimal, dan wujudkan apa yang menjadi komiten terlebih janji-janji yang pernah disampaikan kepada masyarakat dan pemerintah. Semoga dalam waktu dekat bisa diatasi masalah bau dan optimalisasi pengolahan," tegas Arya Wibawa.

Sementara itu, Direktur Utama Bali CMPP Made Wahyu Wiratma mengakui bahwa proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan dampak bau yang dikeluhkan masyarakat. Pihaknya juga membenarkan dua hal yang menyebabkan timbulnya bau, yakni pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan sistem pemanasan.

"Betul tadi yang disampaikan Jro Bendesa, pengendapan dan pengeringan ini menimbulkan bau. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," ujarnya.

Wiratma mengatakan, Bali CMPP terus berusaha memaksimalkan mengatasi keluhan masyarakat ini. Hal ini dilaksanakan dengan Pembuatan Instalasi Pengolahan Bau Sampah. Dimana nantinya bau yang ditimbulkan di serap oleh pipa, untuk diolah di Instalasi Pengulahan Bau Sampah. Selesai diolah, udara dilepaskan tanpa bau.

"Jadi konsepnya nanti begitu, sesuai dengan masukan masyarakat dan pandangan tim ahli. Jadi kita buatkan Instalasi Pebgolahan Bau Sampah, dan ini sudah mulai dikerjakan sampai tuntas dijadwalkan pada akhir Agustus.”

“Mudah-mudahan setelah itu tidak ada bau sampah lagi. Dan untuk optimalisasi pengolahan sampah, kita sudah putuskan untuk menambah alat atau mesin," ujarnya. (adhi/sut)