Podiumnews.com / Aktual / Ragam

Biografi Jokowi Berbahasa Korea Karya Dirut PLN

Oleh Editor • 30 September 2023 • 17:34:00 WITA

Biografi Jokowi Berbahasa Korea Karya Dirut PLN
Penulis buku biografi

BUKU BIOGRAFI “Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia” karya Darmawan Prasodjo resmi dirilis dalam versi Bahasa Korea.

Peluncuran buku dilakukan dalam acara Festival Indonesia pada Jumat (29/9/2023) di Gwanghwamun Plaza, Seoul, Korea Selatan.

Darmawan bahkan meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penulis buku pertama dan terlengkap tentang Presiden Indonesia dalam Bahasa Korea.

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto mengatakan pihaknya sudah meminta buku ini diterbitkan dalam bahasa Korea.

Menurut Gandi, hal ini tak terlepas dari kepopuleran Jokowi di Korea Selatan. Sosok Jokowi dinilai menjadi inspirasi masyarakat Korea Selatan.

"Hari ini kita melaunching Buku Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia versi Korea karya salah satu anak bangsa, Pak Darmawan Prasodjo," ujar Gandi melalui keterang tertulis, Sabtu (30/9/2023).

"Saya mendorong beliau untuk membuat versi Bahasa Korea, karena memang banyak orang di Korea sangat terinspirasi oleh karakter dan gaya kepiemimpinan Presiden Jokowi," imbuhnya.

Dalam biografi, Darmawan membeberkan narasi holistik karakter serta visi dan misi Presiden Joko Widodo dalam memetakan mimpi Indonesia dari seluruh rakyat dan membangunnya dalam sebuah kebijakan.

Buku ini juga merangkum capaian-capaian Jokowi dalam membangun Indonesia di berbagai bidang, mulai dari membangun pemerataan layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, hingga infrastruktur yang menghubungkan jalan-jalan utama di berbagai provinsi yang mampu membangun kesejahteraan.

Setelah kini menjadi Direktur Utama PLN pun, Darmawan semakin menilik perkembangan ekonomi dari infrastruktur yang dibangun pada masa pemerintahan Jokowi.

Darmawan menilai pembangunan di era Jokowi begitu membawa banyak multiplier effect.

"Jalan tol dibangun. Di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua. Mobilitas yang dulunya sulit, menjadi mudah. Logistik mahal, menjadi murah," ujar Darmawan.

"Akses hidup layak yang susah didapat menjadi mudah didapat. Dan ketika pandemi, demand listrik turun."

"Tetapi di titik-titik exit toll ternyata demand listrik naik. Ini karena banyak muncul episentrum ekonomi baru, seperti pusat UMKM, kuliner, wisata, industri," sambungnya.

Darmawan berharap launching ini akhirnya bukan sekedar penerjemahan dalam bahasa lain.

Namun, bisa menjadi dorongan untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara di dunia.

Bukan hanya secara diplomatik, tetapi juga hubungan yang jauh lebih produktif, seperti kerja sama ekonomi, teknologi, SDM, investasi, dan sebagainya. (riki/sut)