Podiumnews.com / Aktual / Ekonomi

Kebutuhan Pangan di Badung Sangat Besar

Oleh Editor • 12 November 2023 • 17:51:00 WITA

Kebutuhan Pangan di Badung Sangat Besar
Sekda Adi Arnawa didampingi Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana saat panen jagung di Subak Guming Penarungan, Badung, Sabtu (11/11/2023). (foto/adi)

BADUNG, PODIUMNEWS.com – Dampak sebagai daerah tujuan utama pariwisata di Bali membuat kebutuhan pangan di Kabupaten Badung sangat besar.  

Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa  saat acara panen jagung di Subak Guming Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Sabtu (11/11/2023).

Menurutnya hal itu menjadi tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi pemerintah daerah setempat. Apalagi kebutuhan pangan di Bali masih bergantung dari luar akibat banyaknya alih fungsi lahan.

”Alih fungsi lahan terjadi karena pendapatan petani belum maksimal, maka dari itu kita terus memastikan pendapatan petani dengan membeli produksi langsung dari petani,’’ ujarnya.

Untuk itu, tambah dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung telah merancang program peningkatan pendapatan petani. Bahkan menjadikan pertanian sebagai sektor ekonomi yang menjanjikan.   

“Pemerintah Kabupaten Badung hadir untuk membeli semua produk pertanian apabila ini dilakukan, bukan hanya meningkatkan pendapatan para petani tetapi di hilirnya tentunya dapat menekan inflasi,” kata Adi Arnawa.

Kembangkan produk jagung

Menurut Adi Arnawa, salah satu upaya lainnya adalah melalui pola diversifikasi produk pangan dengan mengembangkan produksi pangan selain padi berupa jagung.   

“Selain padi, jagung juga merupakan sumber kalori pengganti atau suplemen bagi beras. Kandungan kimia jagung cukup baik untuk dijadikan bahan pangan,” terangnya.

Solusi ini sekaligus untuk mengatasi kondisi alih fungsi lahan yang tinggi di Badung akibat perkembangan pariwisata yang sangat pesat.

“Perlu memanfaatkan ruang yang artinya akan terjadi perubahan alih fungsi ini. Oleh karena itu bagaimana upaya untuk memastikan kepada petani bahwa pendapatan di sektor pertanian tetap ada,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana menjelaskan alasan pengembangan pertanian jagung di Badung. ia mengatakan bahwa jagung adalah salah satu bahan pangan yang sering kali menimbulkan gejolak harga.

Sebab, lanjut dia, selain untuk bahan konsumsi, permintaan kebutuhan untuk industri pakan sangatlah tinggi. “Itu sebabnya jagung menjadi salah satu komoditi pemicu inflasi di Indonesia termasuk di Bali,” jelasnya.

Untuk itu sebagai langkah awal, Pemkab Badung mengembangkan tanaman jagung seluas 5 hektar. Diharapkan program ini dapat memotivasi dan edukasi petani untuk menanam jagung.

“Karena meningkatnya produksi jagung dapat memenuhi neraca perdagangan di Badung. Kegiatan ini di samping untuk peningkatan produksi juga dapat mengantisipasi dampak kekeringan,” ujarnya. (adi/sut)