Podiumnews.com / Aktual / Ekonomi

Bali Miliki Pontesi Kelautan

Oleh Editor • 07 Desember 2023 • 21:15:00 WITA

Bali Miliki Pontesi Kelautan
Pj Gubernur Mahendara Jaya memberikan sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023, Kamis (7/12/2023) di Badung. (foto/adhy)

BADUNG, PODIUMNEWS.com  – Selain industri pariwisata, daerah Bali juga memiliki pontesi kelautan yang cukup besar. Namun potensi itu belum tergarap secara maksimal.  

Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengatakan bahwa perekonomian Pulau Dewata masih sangat bergantung dengan industri pariwisata. Seharusnya potensi lain juga perlu dikembangkan pula. Salah satunya bidang kelautan.

Ia lalu menjelaskan pontesi kelautan Bali dengan luas perairan laut sekitar 9.634,35 km² yang lebih luas dari daratan sekitar 5.590,21 km². Dari total luas laut menyimpan potensi keanekaragaman sumberdaya kelautan dan perikanan.

Adapun potensi itu, partama adalah perikanan budidaya budidaya air tawar, air payau maupun air laut.  Kedua, potensi perikanan tangkap. Ketiga, potensi produk hias laut.  Keempat, pergaraman tradisional. Kelima terkait konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan. Terakhir yang keenam adalah potensi ekowisata bahari. 

"Kami laporkan komoditas ekspor terbesar Bali pada tahun 2023 sampai bulan November, adalah dari sektor kelautan (Ikan, Krustasea, dan Moluska) mencapai 15,25 juta US Dolar," ujarnya dalam sambutannya Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023, Kamis (7/12/2023) di Badung.

Namun dari potensi itu ada sejumalh isu strategis pada sektor kelautan dan perikanan di Bali perlu dijawab. Di antaranya yakni masih belum optimalnya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu juga masih belum optimalnya kontribusi sektor kelautan dan perikanan dalam menunjang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).

"Produksi produk olahan hasil perikanan masih terbatas dan kesejahteraan nelayan masih rendah (Nilai Tukar Nelayan pada November 2023 sebesar 97,50 lebih rendah dari pada Oktober 2023 yang sebesar 100,64)," terangnya. (adhy/sut)