Podiumnews.com / Aktual / Politik

Nyoman Parta Minta Kepala Bulog Bali Dicopot

Oleh Editor • 15 Maret 2024 • 20:40:00 WITA

Nyoman Parta Minta Kepala Bulog Bali Dicopot
Anggota DPRD Bali Nyoman Parta. (tangkapan layar TV Parlemen)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Anggota Komisi VI DPR RI asal Bali I Nyoman Parta meminta Kepala Badan Logistik (Bulog) Provinsi Bali untuk dicopot dari jabatannya, lantaran Kepala Bulog sangat sulit untuk dihubungi saat melakukan koordinasi.

Hal tersebut disampaikan Nyoman Parta saat melakukan rapat dengan Mentri Perdagangan dan jajaran terkait dengan agenda membahas kenaikan harga beras.

"Kepala Bulog Bali itu susah sekali diajak bicara, apa tidak bisa digeser atau dipindahkan dari Bali agar saya bisa lebih mudah untuk berkoordinasi dan tidak berkonflik panjang dengan saya," ujar Nyoman Parta dilansir dari TV Parlemen, Jumat (15/3/24).

Lebih lanjut Nyoman Parta menyebut bahwa tujuannya menghubungi Kepala Bulog Bali untuk berkoordinasi permasalahan harga beras yang tengah melambung tinggi.

"Saya tegaskan tujuan menghubungi Ketua Bulog untuk urusan rakyat bukan untuk kepentingan saya pribadi bukan untuk minta proyek bagaimana rakyat Bali supaya terlayani," sambung Parta dengan nada menyindir.

Terakhir, selain meminta Ketua Bulog Bali dicopot ia juga menyoroti faktor yang selama ini membuat petani menjerit adalah buruknya sistem tata kelola perdagangan yang berantakan.

"Yang membuat petani menjerit dan miskin adalah tidak becusnya tata kelola perdagangan, saat beras mahal kita malah ingin menurunkan harga gabah konyol sekali harusnya petani diberi harga yang bagus harga kepada konsumen diberikan terjangkau ini baru bener," pungkasnya.

Saat dikonfirmasi, Nyoman Parta membenarkan tentang video yang telah beredar luas di media sosial tersebut. “Iya benar, itu sudah beredar luas (video, red) di masyarakat (di media sosial),” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pada intinnya Kabulog harus lebih   gercap dalam merespon keluhan masyarakyat. Menurutnya, Bulog adalah penyangga kebutuhan pangan untuk masyarakat dan juga berfungsi dalam menjaga stabilitas harga, 

“Bulog mengurangi birokrasi yang menyebkan pelayanan terhadap rakyat jadi terlambat. Dan yang paling penting beras itu adannya gabah,  gabah dihasilkan petani, hanya petani yang mengjasilkan gabah. Jadi petani harus dilindungi agar tidak rugi dan harus untung,” tegasnya.

Ditambahkanya, kalau gabah petani dibeli Bulog maka masyarakat sebagai konsumen juga akan terlindingi dan mendapat harga yang terjangkau.

“Dan rakyat Bali akan diuntungkan,  tidak seperrti selama ini gabah petani dibeli tengkulak lalu dibawa ke Jawa, terus kembali ke Bali dalam bentuk Putri Sejati, Ratu Ayu, jadi hargannya akan mahal,” jelasnya. (fatur/sut)