Podiumnews.com / Aktual / News

Lintas Ketapang-Gilimanuk Cukup Rawan

Oleh Editor • 05 April 2024 • 19:20:00 WITA

Lintas Ketapang-Gilimanuk Cukup Rawan
Pelabuhan Ketapang. (asdp)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi penyeberangan lintas Ketapang_Gilimanuk yang melewati Selat Bali cukup rawan.

Meski begitu, ia memastikan penyeberangan lintas Ketapang - Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali, siap melayani pemudik pada periode Angkutan Lebaran 2024.

Menurutnya, sebagai salah satu aspek penentu keselamatan, keamanan dan kenyamanan penyeberangan, maka perlu dilakukan antisipasi kondisi cuaca ekstrem.

Di antaranya yang dibutuhkan suatu koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar lebih intens demi mengetahui apa yang terjadi.

"Dan apabila ada suatu berita yang kurang baik, agar segera menginformasikan kepada masyarakat sehingga mereka bisa menunda perjalanan," ujar Menhub Budi Karya melalui keterangan tertulis, Jumat (5/4/2024).

Namun ia juga mengapresiasi atas apa yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkaitan dengan penambahan kapal, penambahan dermaga, pengerukan, dan pengaplikasian pembelian tiket Ferizy.

Pihak ASDP menyampaikan bahwa sudah tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Karena itu, masyarakat sebisa mungkin sudah bertiket pada H-1 keberangkatan.

Sementara itu, Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi memastikan pihaknya terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga terkait, termasuk BMKG, Kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang memiliki kewenangan dalam pengaturan jadwal kapal, untuk memperoleh informasi terbaru tentang kondisi cuaca dan perizinan berlayar sesuai jadwal yang ditetapkan.

"Dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem adalah terganggunya jadwal pelayanan kapal dan kemungkinan terhambatnya mobilitas penumpang serta barang,” ujarnya.

“Oleh karena itu, ASDP memohon pengertian dan kerjasama seluruh pengguna jasa saat terjadi cuaca ekstrem, dan kebijakan regulator menyatakan bahwa pelayanan penyeberangan ditutup sementara hingga kondisi normal kembali. Hal ini demi keselamatan dan keamanan pelayaran dan khususnya seluruh penumpang penyeberangan," imbuhnya.

ASDP, lanjut Ira, melakukan mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem, dimana secara berkala memberikan pelatihan khusus kepada para nahkoda dan awak kapal dan memastikan mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca. (adi/suteja)