MANGUPURA, PODIUMNEWS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menargetkan pada tahun 2030, sudah tidak ada lagi penambahan kasus penularan HIV/AIDS di kabupaten berjulukan Gumi Keris tersebut. Untuk itu, berbagai upaya terutama terkait tindakan pencegahan terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS kepada generasi muda khususnya pelajar. Wakil Bupati (Wabub) Badung, I Ketut Suiasa selaku Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Badung mengatakan, pentingnya sedini mungkin mengenalkan bahaya penularan HIV/AIDS kepada kalangan pelajar. Setelah mereka mengenal dan mengetahui cara pencegahan HIV AIDS, maka selanjutnya lebih mudah mengajak mereka bersama-sama menjaga perilaku setia dengan satu pasangan guna mencegah tertular HIV/AIDS. “Sosialisasi HIV/AIDS merupakan informasi penting tentang virus termasuk definisi, gejala, dan cara penularannya. Melalui pendekatan edukatif yang tepat seperti sosialisasi dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang HIV AIDS kepada siswa-siswi dan masyarakat,” jelas Wabup Suiasa saat Sosialisasi Remaja Tangguh Cegah HIV/AIDS untuk pelajar SMAN 2 Mengwi, Senin (10/6/2024) di Mangupura. Menurutnya cara sosialisasi sejak dini kepada pelajar ini lebih efektif untuk mengurangi risiko penularan HIV/AIDS di tengah masyarakat. “Saya sosialisasi tentang HIV/AIDS kepada siswa-siswi dengan tujuan tiada lain adalah mencoba terus berkomunikasi dengan para generasi muda kita soal begitu fatalnya resiko HIV/AIDS buat masyarakat.” “Karena pengaruh dampaknya pada aspek sosial ekonomi masyarakat, sehingga bisa menjadi ancaman buat kita semua. Oleh karena itu, kita ingin mewujudkan generasi yang berkualitas di masa depan, generasi yang terhindar dari infeksi HIV/AIDS,” imbuhnya menjelaskan. Terlebih, lanjut dia, kalangan pelajar saat ini adalah generasi penerus bangsa yang patut dijaga keberlangsungan masa depan mereka. “Siswa-siswi ini mereka adalah generasi penerus yang juga akan melahirkan generasi-generasi baru ke depan yang sehat aman dari HIV/ AIDS.” “Karena sasaran tahun 2030 yang akan datang, yaitu mewujudkan Three Zero HIV AIDS. Yakni, pertama, tidak ada lagi kasus baru. Kedua tidak ada penambahan orang yang meninggal karena HIV/AIDS, dan yang ketiga, tidak ada lagi diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS oleh masyarakat itu sendiri.” “Dan ingat buat masyarakat, saya sampaikan bahwa AIDS itu memang kejam tetapi akan lebih kejam orang yang mendiskriminasi para penderita HIV AIDS,” imbuhnya. Wakil Kepala Sekolan (Wakasek) Prasarana SMA Negeri 2 Mengwi Made Iriantini mengatakan, dengan jumlah siswa mencapai 1.200 orang, yang berada di kawasan pariwisata, tentu sosialisasi pencegahan HIV/AIDS menjadi sangat penting. “Pengetahuan ini, kami harapkan nantinya bisa membantu siswa-siswi kami agar lebih bijak dalam pergaulan dan memilih kawan di tengah heterogenitas komunitas masyarakat di sekitar mereka saat ini,” ujarnya. (adi/suteja)
Baca juga:
Cegah Penculikan Anak, Diminta Pasang CCTV di Gerbang Sekolah