Coach Andika: Jangan Star Syndrome

Mereka adalah Putu Panji Apriawan dan Ida Bagus Cahya yang berposisi sebagai pemain belakang dan sukses menyumbang medali perunggu untuk Garuda Muda.

Coach Sandhika mengingatkan agar kedua anak asuhnya tersebut untuk tidak tinggi hati dan sombong pasca Timnas Indonesia U-16 tampil superior di ajang turnamen Asean tersebut.

Hal yang sering terjadi adalah star syndrome atau fase dimana anak-anak muda ini telah merasa menjadi bintang yang dikenal luas oleh masyarakat maupun supertor sepak bola Indonesia.

“Betul banyak terjadi momen star syndrome di kalangan pemain muda dan saya akan ingatkan mereka saat ini belum apa-apa karena baru memulai di kelompok usia tim nasional,” kata Coach Sandhika, Kamis (4/7/2024) di Gianyar.

Timnas Indonesia U-16 memang tampil menjanjikan di fase grup di bawah asuhan Nova Arianto dengan berhasil mencetak 12 gol dan 1 kebobolan dengan sapu bersih kemenangan.

Di babak semifinal, mereka kalah dari Australia dengan skor 3-5 dan dibalas dalam perebutan tempat ketiga dengan mencetak 5 gol tanpa balas atas Vietnam.

Pasca hasil tersebut, Indonesia menempati posisi ketiga di ajang ini sekaligus menjadi prestasi pertama Panji dan Gus Cahya bersama Timnas Indonesia. 

“Mereka harus bisa menjaga diri dan rendah hati untuk terus belajar meningkatkan diri. Saya harap mereka tidak hilang begitu saja usai turnamen ini dan karier mereka di timnas juga perjalanannya panjang. Semoga ke depan mereka bisa menjadi tulang punggung klub Bali United dan juga Timnas Indonesia di masa mendatang,” harap Coach Sandhika.  

Pada perebutan tempat ketiga tersebut, Gus Cahya dan Panji bermain penuh menjaga ke dalaman lini pertahanan. Bahkan Panji yang dipercayakan sebagai kapten tim juga sudah menyumbang gol bagi Timnas Indonesia U16 di ajang ini. (adi/suteja)

Baca juga: Porsenijar Badung Lombakan 31 Cabor dan 18 Seni