Podiumnews.com / Aktual / Politik

Koster Takjub Persembahyangan Hindu dan Muslim Satu Lokasi

Oleh Editor • 09 November 2024 • 09:50:00 WITA

Koster Takjub Persembahyangan Hindu dan Muslim Satu Lokasi
Gubernur Koster saat kampanye di Desa Sumberklampok Kecamatan Gerokgak Buleleng, Kamis (7/11/2024). (Foto: pdn)

BULELENG, PODIUMNEWS.com - Wayan Koster takjub dengan kerukunan umat beragama di Sumberklampok. Karena ada tradisi doa bersama umat hindu dan muslim pada satu lokasi. Doa bersama ini dilakukan setiap tahun di Pura Perjuangan di Desa setempat.

Koster menyaksikan langsung ketika hadiri perayaan ulang tahun desa tersebut. Doa bersama Hindu dan muslim. Dua umat berada di sisi berbeda wantilan perjuangan.

Umat Hindu dipimpin pemangku dan muslim dipimpin ustaz. Doa dilakukan bersamaan.

"Tiang sangat terharu melihat guyubnya umat hindu dan muslim saat persembahyangan bersama. Yang hindu sembahyang dengan ajaran hindu dan yang muslim berdoa dengan ajaran mereka di satu lokasi, " katanya.

Menurut dia, hal ini harus ditiru untuk toleransi demi menjaga nilai-nilai keagamaan spritual, dan alam Bali Sehingga makin maju ke depan.

"Menjaga persatuan dan kesatuan kita. Untuk menjaga Bali aman dan kondusif kedepan," katanya.

pada kesempatan yang sama tokoh masyarakat setempat Wayan Sawitrayasa mengatakan warga desa bahagia karena tepat hari ulang tahun desa (7 November 2024) dihadiri Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster. Leluhur merestui kehadirannya, karena pada tahun 2021 kepemimpinannya berhasil menerbitkan sertifikat pekarangan dan pertanian milik warga.

"Ada prasasti sebagai bukti perjuangan Pak Koster. Kami bahagia, karena banyak kegiatan tapi beliau meluangkan waktu datang. Kami berharap semua warga jaga tanah dan kelola dengan baik. Kami memberikan doa, berharap seluruh masyarakat pakai hak pilih dengan baik saat Pilkada," katanya.

Ia juga mengaku warga sangat kangen dan rindu ingin bertatap muka di sini tapi beliau banyak kegiatan selama kampanye hingga pencoblosan nanti.

Sementara Wayan Koster menjelaskan sejak menjabat Gubernur Bali periode pertama dirinya telah mendengar konflik agraria desa ini. Ia terpanggil demi memperjuangkan warga setempat. (Pdn)