Aroma Ekonomi Lokal Semerbak di Besakih
DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Pura Agung Besakih, pusat spiritual Bali, kini semerbak aroma ekonomi lokal. Gubernur Wayan Koster menerbitkan Surat Edaran Nomor 08 Tahun 2025, bukan sekadar mengatur jalannya Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK), melainkan juga menjadi panggung bagi ratusan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Langkah ini menegaskan visi pemerintah provinsi untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan, selaras dengan nangun sat kerthi loka Bali.
Selama IBTK, area Bencingah dan Manik Mas Pura Besakih berubah wajah menjadi pasar rakyat yang teratur. Ratusan kios dan los, tepatnya 248 kios dan 162 los di Bencingah, serta 25 kios dan 36 los di Manik Mas, disiapkan gratis bagi UMKM.
"Hanya biaya operasional perawatan dan rekening listrik/air yang dibebankan," ujar Koster di Jaya Sabha, Rabu (2/4/2025).
Yang dijajakan pun bukan sembarang produk. Produk lokal Bali, terutama dari Karangasem, menjadi primadona. Sarana persembahyangan, wastra (busana adat), kerajinan rakyat, hingga kuliner khas menggoda mata dan lidah pengunjung.
"Semua produk yang dijual merupakan produk lokal Bali, diutamakan dari Kabupaten Karangasem," tegas Koster.
Namun, pemberdayaan ini dibalut aturan ketat. Demi menjaga kesucian Pura Besakih, pedagang dilarang berdagang di tepi jalan, hanya boleh menempati kios dan los yang disediakan. Tas kresek, pipet plastik, styrofoam, dan kemasan plastik pun haram hukumnya.
"Pelaku UMKM/Pedagang dilarang keras berjualan di tepi jalan, hanya diizinkan berjualan dengan memanfaatkan Kios dan Los yang telah disediakan," katanya.
Mereka juga wajib menjaga kebersihan, memilah sampah, dan melestarikan keasrian pura.
Tak hanya UMKM, pamedek (umat yang bersembahyang) pun dimudahkan. Jadwal persembahyangan diatur, arus lalu lintas direkayasa, dan berbagai fasilitas pendukung disiapkan. Koster mengajak seluruh masyarakat Bali, TNI, Polri, Satpol PP, dan instansi terkait untuk menyukseskan IBTK.
"Pemedek atau pengunjung agar berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh secara lancar, nyaman, aman, tertib, tenang, bersih, serta indah dan metaksu," harap Koster.
Dengan kebijakan ini, Pura Besakih tak sekadar menjadi pusat spiritual, tetapi juga etalase ekonomi lokal yang semerbak. (fathur)