Podiumnews.com / Aktual / Ekonomi

Tourism Leakage, Warga Bali Tak Nikmati Untung Pariwisata?

Oleh Editor • 27 April 2025 • 16:29:00 WITA

Tourism Leakage, Warga Bali Tak Nikmati Untung Pariwisata?
Ilustrasi: Bali mengalami Tourism Leakage. (podiumnews)

KE MANA larinya uang turis di Bali? Di balik ramainya kunjungan, ada kebocoran ekonomi yang menghambat kesejahteraan masyarakat lokal. Ternyata, di balik gemerlap industri pariwisata Bali, tersembunyi sebuah fenomena yang menggerogoti potensi keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal: kebocoran ekonomi pariwisata atau tourism leakage.

Bayangkan Anda menghabiskan impian liburan di Bali, menginap di hotel mewah, menikmati hidangan lezat di restoran, dan membeli oleh-oleh khas. Namun, tahukah Anda bahwa sebagian besar uang yang Anda belanjakan mungkin tidak benar-benar tinggal di Bali? Inilah esensi dari tourism leakage – hilangnya pendapatan pariwisata dari perekonomian lokal ke pihak luar.

Mengapa Mengalami Kebocoran Ekonomi Pariwisata?

Berbagai faktor berkontribusi terhadap fenomena ini di Bali. Salah satunya adalah ketergantungan pada barang dan jasa impor. Mulai dari minuman beralkohol, produk makanan, hingga peralatan hotel berstandar internasional, banyak kebutuhan pariwisata Bali dipasok dari luar daerah, bahkan luar negeri. Akibatnya, uang wisatawan mengalir ke produsen di tempat lain, bukan ke petani atau pengusaha lokal.

Faktor lain yang signifikan adalah kepemilikan asing atas infrastruktur pariwisata. Banyak hotel, resor, dan vila di Bali dimiliki oleh investor asing atau perusahaan multinasional. Keuntungan yang dihasilkan oleh bisnis-bisnis ini sering kali dipulangkan ke negara asal investor, alih-alih diinvestasikan kembali di Bali.

Penggunaan tenaga kerja asing juga turut berkontribusi. Meskipun pariwisata menciptakan lapangan kerja, sebagian posisi, terutama di level manajemen dan spesialisasi tertentu, diisi oleh pekerja dari luar Bali atau Indonesia. Gaji yang mereka peroleh sering kali dikirim kembali ke negara asal sebagai remitansi, sehingga tidak berputar dalam perekonomian lokal.

Selain itu, penggunaan agen perjalanan dan platform pemesanan online yang berbasis di luar negeri juga menyebabkan kebocoran. Komisi dan biaya yang dibayarkan wisatawan untuk layanan ini mengalir ke entitas di luar Bali.

Dampak Nyata pada Perekonomian Lokal

Kebocoran ekonomi pariwisata memiliki dampak yang signifikan bagi Bali. Masyarakat lokal kehilangan potensi pendapatan dan kesempatan kerja yang seharusnya bisa mereka raih. Bisnis lokal kesulitan untuk bersaing dengan modal asing yang lebih besar, sehingga pertumbuhan ekonomi yang inklusif terhambat. Ketidaksetaraan ekonomi pun berpotensi meningkat jika manfaat pariwisata hanya dinikmati oleh segelintir pihak. Bahkan, pendapatan pemerintah daerah dari pajak dan retribusi juga bisa terpengaruh.

Upaya Mengatasi Kebocoran

Kabar baiknya, berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah dan para pemangku kepentingan pariwisata di Bali mulai menyadari pentingnya mendorong penggunaan produk dan jasa lokal. Dengan memberdayakan petani, nelayan, perajin, dan pengusaha lokal untuk memasok kebutuhan industri pariwisata, lebih banyak uang akan tetap berputar di Bali.

Memberdayakan masyarakat dan bisnis lokal juga menjadi kunci. Dukungan terhadap pariwisata berbasis masyarakat dan memastikan warga lokal memiliki kesempatan untuk memiliki serta mengelola bisnis pariwisata dapat meningkatkan manfaat ekonomi yang mereka rasakan.

Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia juga krusial. Dengan melatih dan meningkatkan keterampilan warga lokal, ketergantungan pada tenaga kerja asing dapat dikurangi.

Selain itu, kebijakan dan regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk mengawasi investasi asing, praktik bisnis, dan ketenagakerjaan di sektor pariwisata. Mengoptimalkan pengumpulan retribusi pariwisata dan memastikan dana tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat lokal juga merupakan langkah penting.

Terakhir, mengarahkan fokus pada pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab yang menghargai budaya dan lingkungan Bali dapat menarik wisatawan yang lebih peduli pada dampak ekonomi lokal.

Mengatasi kebocoran ekonomi pariwisata adalah pekerjaan jangka panjang yang membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Namun, dengan upaya yang tepat, Bali dapat memastikan bahwa industri pariwisatanya tidak hanya indah di permukaan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang nyata dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakatnya. (isu/suteja)